Kuota Mahasiswa Baru Bertambah, Peluang Masuk UM Semakin Besar

ADVERTISEMENT

Kuota Mahasiswa Baru Bertambah, Peluang Masuk UM Semakin Besar

Sponsored - detikEdu
Rabu, 21 Feb 2024 07:30 WIB
tagsite
Foto: Universitas Negeri Malang
Jakarta -

Peluang menjadi mahasiswa baru (maba) Universitas Negeri Malang (UM) bakal semakin besar. Pasalnya, tahun ini UM menambah sekitar 2,3 ribu kuota Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun ajaran 2024/2025. Itu artinya kuota PMB UM tahun ini bakal mencapai lebih dari 11 ribu.

Rektor UM Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. mengatakan penambahan kuota itu bertujuan memberikan kesempatan lebih besar kepada masyarakat untuk mengenyam pendidikan tinggi di UM. Sebab peminat UM selalu meningkat setiap tahunnya.

Ia mengatakan penambahan kuota itu sekaligus sebagai upaya untuk mendongkrak angka partisipasi kasar (APK). Penambahan kuota tersebut juga telah mempertimbangkan rasio dosen dengan mahasiswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Termasuk menimbang fasilitas, sarana, dan prasarana yang ada. Sehingga, penambahan kuota tersebut masih dalam batas wajar dan rasional," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Seleksi UM, Dr. Rizky Firmansyah, SE MSA CSRS CAP CRA mengatakan ada dua jalur besar yang akan dibuka, yakni Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) dan jalur Mandiri UM. Untuk SNPMB akan dipecah lagi menjadi dua jalur, yakni Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).

ADVERTISEMENT

Dirinya menyampaikan SNBP tidak bisa diikuti semua siswa. Sebab jalur itu khusus untuk siswa yang memiliki prestasi akademik nilai rapor. Sehingga sekolah akan menyeleksi melalui pemeringkatan hasil nilai rapor mulai semester satu sampai semester lima.

"Kuota siswa eligible tiap sekolah berbeda-beda. Bergantung akreditasinya," ucapnya.

Rizky mengatakan semakin baik akreditasi sekolah, maka semakin besar pula kuota siswa eligible-nya. Diketahui, pendaftaran SNBP dibuka pada 14-28 Februari 2024. Sedangkan, hasilnya akan diumumkan pada 26 Maret mendatang.

Di sisi lain, jalur SNBT bisa diikuti oleh semua siswa kelas XII, baik dari SMA, SMK, dan MA, termasuk siswa eligible yang gagal pada SNBP. Namun, bagi siswa eligible yang telah diterima pada jalur SNBP, mereka tidak bisa mendaftar pada jalur SNBT dan jalur mandiri.

Rizky menyampaikan itu sekaligus regulasi baru dalam SNPMB tahun ini.

"Kalau tahun lalu hanya tidak bisa mendaftar pada jalur SNBT saja," katanya.

Begitu juga bagi calon mahasiswa baru (camaba) yang diterima pada SNBT dan telah melakukan registrasi ulang. Mereka tidak dapat mendaftar pada jalur mandiri di PTN mana pun.

Sederhananya, kalau sudah diterima di jalur SNBP dan SNBT, kesempatan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di jalur mandiri akan tertutup. Untuk itu, Rizky mengingatkan agar siswa berhati-hati dalam memilih prodi.

Dia mengatakan SNBT akan dilaksanakan pada 21 Maret-5 April 2024. Pilihan prodi di UM tahun ini juga semakin beragam. Pasalnya tahun ini ada tiga prodi baru yang bisa dilamar melalui jalur SNPMB, yakni prodi S1 kedokteran, prodi S1 kebidanan, dan prodi S1 keperawatan.

Sebenarnya, tiga prodi tersebut tak semuanya baru beroperasi tahun ini. Sebab,prodi S1 kedokteran sudah membuka PMB sejak tahun lalu. Namun, saat itu hanya bisa dilamar melalui jalur mandiri saja, lantaran izin operasional baru keluar setelah SNPMB selesai.

"Kalau dua prodi yang lain murni baru beroperasi tahun ini," imbuhnya,

Terakhir, ada sub jalur baru dalam jalur mandiri UM, yakni mandiri jalur leadership. Jalur tersebut akan memberikan kesempatan bagi aktivis organisasi di sekolah untuk bisa diterima di UM.

Jalur ini khusus bagi siswa yang pernah menjadi ketua atau wakil ketua dalam Oragnisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Majelis Perwakilan Kelas (MPK), Palang Merah Remaja (PMR), dan Pramuka.

Itu artinya tahun ini ada lima sub jalur mandiri di UM, di antaranya mandiri prestasi, mandiri skor Seleksi Nasional Berbasis Tes-Ujian Tulis Berbasis Komputer (SNBT-UTBK), mandiri Tes Mandiri Berbasis Komputer (TMBK), mandiri kemitraan, dan mandiri leadership.

"Untuk pembagian kuota tiap jalurnya, SNBP 25 persen, SNBT 30 persen, dan mandiri 45 persen," pungkasnya.

(Content Promotion/Universitas Negeri Malang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads