Kisah Chesa, Peserta Difabel yang Ikut UTBK SNBT di Kampus UI

ADVERTISEMENT

Kisah Chesa, Peserta Difabel yang Ikut UTBK SNBT di Kampus UI

Pasti Liberti Mappapa - detikEdu
Jumat, 12 Mei 2023 08:00 WIB
Para peserta difabel yang mengikuti UTBK SNBT 2023 di kampus UI. Salah satunya bernama Chesa Chairunissa murid SMA 6 Depok, Jawa Barat.
Para peserta difabel yang mengikuti UTBK SNBT 2023 di kampus UI. Salah satunya bernama Chesa Chairunissa murid SMA 6 Depok, Jawa Barat. Foto: UI
Jakarta -

Namanya Chesa Chairunissa, murid SMA 6 Depok, Jawa Barat. Sejak lahir ia mengalami gangguan penglihatan (low vision). Namun kondisi penglihatan itu tidak bikin semangatnya untuk masuk perguruan tinggi jadi pudar.

Ia tercatat menjadi salah satu dari 77 peserta difabel yang mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2023 di kampus Universitas Indonesia (UI).

Chesa pun memilih UI sebagai tempatnya melanjutkan studi. Perempuan ini mengaku menjadi mahasiswa salah satu PTN terbaik di Indonesia itu merupakan impian para calon mahasiswa termasuk dirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjatuhkan pilihan pertama pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya UI. Ketertarikan dan minat dalam mempelajari bahasa Indonesia jadi salah satu alasannya.

"Untuk itu, saya memiliki harapan yang kuat untuk dapat lulus UTBK SNBT 2023 dan bisa menjadi mahasiswa Sastra Indonesia di UI," ujarnya dalam keterangan tertulis UI yang dikutip detikEdu, Kamis (11/5/2023).

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, "Dengan begitu, saya jadi lebih memiliki kesempatan untuk dapat mengulik lebih dalam lagi Bahasa Indonesia."

Chesa berharap, melalui pilihannya tersebut, dapat mewujudkan impiannya menyebarkan dan mengajarkan ilmu yang telah ia dapat kepada murid sekolah, mahasiswa, maupun masyarakat luas.

Ikut Tryout dan Belajar dari YouTube

Chesa pun menuturkan salah satu tantangan selama mengerjakan soal adalah dirinya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendengarkan dan memahami soal ujiannya.

Sebelum ujian, berbagai persiapan telah dilakukan Chesa, seperti sering mengikuti tryout yang tersedia di berbagai aplikasi pembelajaran dan belajar materi serta menjawab soal dari YouTube. Ia juga membeli buku materi dan soal.

"Dari hasil latihan menjawab soal tersebut, saya dapat mengukur kemampuan dan mencoba berlatih dan belajar lebih giat lagi terutama pada soal-soal yang jawabannya masih salah," kata Chesa.

Sehari sebelum ujian, ia melakukan survei lokasi agar tidak salah tempat saat hari ujian tiba. Saat hari H, Chesa berangkat ke lokasi ujian pukul 05.15 WIB dengan menggunakan ojek online, demi mengejar mimpinya.

Setiba di lokasi, petugas keamanan yang berada di sana mendampinginya menuju ruang ujian. "Bahkan, saat ujian selesai, saya diantar pulang oleh bapak security-nya," kata Chesa.

Fasilitas yang diberikan UI pada peserta difabel menurut Chesa sangat membantu dirinya mengerjakan soal dengan lancar.

77 Peserta Difabel Ikut UTBK SNBT di UI

Jumlah total peserta difabel yang mengikuti UTBK-SNBT tahun ini di UI tercatat 77 orang. Selain di Lab 1105 Gedung Lama Fasilkom, 67 peserta difabel lainnya ujian di ruangan yang menyebar di Fasilkom.

Jumlah keseluruhan peserta difabel ini meningkat dua kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya, yang tercatat hanya 35 peserta difabel di UI.

Penanggung Jawab Lapangan (PJL) Gedung Lama Fasilkom UI, Maya Retno Ayu Setyautami MKom, mengatakan peserta tunanetra diberikan fasilitas khusus, berupa aplikasi yang berbeda dari aplikasi yang digunakan pada peserta umum lainnya, yaitu Non Visual Desktop Access (NVDA).

"Aplikasi tersebut merupakan software atau aplikasi pembaca yang memungkinkan para tunanetra untuk menggunakan komputer dan mendengarkan soal ujian. Selain itu, mereka juga mendapatkan headset dan reglet yang merupakan alat tulis untuk difabel," ujar Maya.

Selama pelaksanaan ujian berlangsung, Maya juga menyampaikan bahwa dalam ruang ujian para peserta difabel tunanetra juga ditemani oleh dua pendamping yang siap membantu apabila terdapat kendala atau masalah teknis selama pengerjaan.

Selain itu, terdapat juga dua petugas tambahan lainnya yang akan bersedia mengarahkan dan mendampingi peserta difabel, jika dua petugas lainnya sedang mendampingi peserta lain.

Mereka juga melakukan pendampingan apabila peserta memiliki kebutuhan untuk keluar ruangan, seperti ke toilet, sakit, dan lain-lain. Selain pendamping, dalam pelaksanaan UTBK SNBT bagi peserta difabel tunanetra, UI juga telah menyiapkan tenaga ahli di bidang teknologi dan sistem informasi.




(pal/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads