Pelaksanaan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) akan dimulai sebentar lagi. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, kerap terjadi praktik kecurangan saat seleksi ujian berbasis tulis ini.
Praktik kecurangan berupa joki itu sempat terjadi pada SNBT 2022 yang masih bernama Seleksi Nasional Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Melansir dari detikNews, kecurangan ini dilakukan oleh satu tim yang menerima titipan peserta ujian SBMPTN. Selanjutnya, tim akan mendatangi calon peserta untuk menjelaskan penggunaan alat-alatnya serta melakukan pemasangan perangkat di tubuh peserta.
Pelaku menetapkan tarif hingga ratusan juta per orang. Tercatat, sudah ada ratusan orang yang lulus berkat joki SBMPTN tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengatasi potensi kecurangan-kecurangan yang ada, panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) akan melakukan tindakan preventif serta mengenakan sanksi tegas bagi pelaku kecurangan.
Prof Mochamad Ashari selaku Ketua Umum SNMPB 2023 mengingatkan agar peserta tidak tergoda menggunakan teknologi dengan niat berbuat curang. Sebab, akan dilakukan pemeriksaan sebelum tes berlangsung.
"Kalau kecurangan, resikonya kalian akan selesai di UTBK dan ini bahkan akan diproses ke aparat penegak hukum," tegasnya dalam Sosialisasi Pendaftaran SNBT 2023 yang disiarkan langsung lewat Youtube SNPMB BPPP, Selasa (21/3/2023).
Ingatkan Jangan Terkecoh Isu Kebocoran Soal
Selain itu, Ashari juga mengingatkan terkait informasi seperti kebocoran soal. Ia menjelaskan, jika soal Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam SNBT dirancang berbeda untuk tiap peserta.
"Berbuat curang melihat ke sebelahnya, itu tidak akan sama," jelasnya.
Ashari pun mengingatkan agar peserta percaya dengan kemampuan sendiri.
"Anda adalah generasi-generasi muda yang akan membawa Indonesia ke depan jadi Indonesia, menjadi negara yang terbaik di dunia. Maka sportivitas, percaya diri itu sangat penting. Yakin Anda bisa menyelesaikan itu semua," pungkasnya.
SNBT 2023 akan memulai pendaftaran pada 23 Maret 2023. Seleksi ini akan diikuti oleh 76 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), 43 Politeknik Negeri, serta 18 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
(nir/nwk)