Apa Itu Indeks Sekolah di SNBP 2023? Begini Penjelasannya

ADVERTISEMENT

Apa Itu Indeks Sekolah di SNBP 2023? Begini Penjelasannya

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 15 Feb 2023 12:00 WIB
SNBP
Apa itu indeks sekolah? Foto: SNPMB BPPP
Jakarta -

Apakah ada ketentuan zonasi di jalur masuk PTN secara nasional Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBP) 2023?

Pertanyaan ini muncul di tengah siswa dan guru BK yang mengikuti Sosialisasi Pendaftaran SNBP 2023. Sebab, ketentuan usia juga menjadi salah satu pertimbangan dalam proses seleksi ini.

Di samping itu, salah satu kampus pilihan siswa wajib berada di provinsi yang sama dengan domisili siswa terkait jika memilih lebih dari dua PTN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons pertanyaan ini, Ketua Pelaksana Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Prof Budi P Widyobroto mengatakan, tidak ada ketentuan zonasi di SNPMB. Namun, ada dua hal yang turut memengaruhi lolosnya siswa dalam proses seleksi SNBP, yakni kualitas sekolah dan nilai siswa.

"Seleksi di jalur SNBP itu pada prinsipnya ada dua besar yang memengaruhi. Pertama itu kualitas sekolah, yang digambarkan, dihitung, menjadi indeks sekolah. Indeks sekolah itu membuat perguruan tinggi melihat sekolah dengan cara yang beda, menilai berbeda," kata Budi dalam Sosialisasi Pendaftaran SNBP 2023 di kanal YouTube SNPMB BPPP, dikutip Rabu (15/2/2023).

ADVERTISEMENT

Perhitungan Indeks Sekolah

Budi menjelaskan, indeks sekolah dapat dihitung dari pendaftaran dan penerimaan siswa asal suatu sekolah pada PTN terkait via jalur SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi mandiri sebelumnya, serta prestasi siswa tersebut setelah berkuliah di sana.

"Perguruan tinggi melihat SLTA dengan cara berbeda. Contoh, di ITB, SMA favorit di Bandung bisa punya indeks sekolah tinggi. Karena apa? Karena indeks sekolah itu dihitung dari--misalkan--yang mendaftar SNMPTN berapa, yang diterima berapa, yang mendaftar SBMPTN berapa, yang diterima berapa, mandiri juga seperti itu. Lalu prestasi setelah di perguruan tinggi--di ITB-- seperti apa, sehingga betul-betul prestasi historik dari sekolah. Dan itu hak PTN," jelas Budi.

"Jadi, indeks sekolah itu yang memberi. Yang menghitung, yang menentukan, adalah perguruan tinggi masing-masing," sambungnya.

Budi mengatakan, tidak ada standar baku akan indeks sekolah di PTN. Kendati demikian, indeks sekolah dapat menjadi faktor koreksi dalam proses seleksi siswa.

"Jadi, SLTA itu punya prestasi historik seperti apa, kemudian baru nilai. Nggak standar itu, ada yang tinggi dan ada yang rendah. Tetapi, kalau (nilai siswa) sudah dikoreksi dengan indeks sekolah, maka nilai akhirnya yang (indeks sekolahnya) bagus (bisa) bagus begitu ya," tuturnya.

Ia menambahkan, indeks sekolah umumnya tidak dipublikasi PTN.

"Agak sulit melihat indeks sekolah dari masing-masing PTN. Kami mohon maaf karena ada informasi yang sifatnya dikecualikan, artinya boleh tidak dipublikasikan dan harus dibuktikan. Indeks sekolah ini termasuk yang dirahasiakan di masing-masing PTN," terangnya.

Di samping itu, sambung Budi, ada faktor koreksi lintas pada nilai mata pelajaran. Dengan demikian, faktor koreksi dikali nilai rerata siswa dapat mengubah nilai akhirnya yang akan digunakan dalam proses seleksi.

"Mau mata pelajaran di IPS, di IPA, itu berbeda. Nah, perguruan tinggi itu melakukan yang namanya faktor koreksi lintas. Kalau dikalikan 0,5-0,6 saja, nilai akhirnya jadi kecil, pasti tidak diterima," kata Budi.




(twu/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads