Siswa peserta Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 kini bisa memilih prodi D3. Ketentuan ini berlaku bagi kedua jalur SNPMB, yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) maupun Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Ketentuan ini disampaikan Ketua Umum SNPMB Prof Mohammad Ashari dalam konferensi pers SNPMB 2023, Kamis (1/12/2022). Ada dua direktorat jenderal (ditjen) yang juga terlibat dalam SNPMB 2023 ini, yakni Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Ditjen Pendidikan Vokasi (Diksi).
"Jika ingin masuk D3 di politeknik dan perguruan tinggi, bisa ikut ini, semuanya jadi satu," terang Ashari.
Sebelumnya pada 2022, Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri (SNMPN) menjadi jalur terpisah masuk politeknik dan prodi D3.
Sementara Ketua Pelaksana SNPMB Prof Budi P Widyobroto mengatakan, siswa peserta SNMPB 2023 bisa memilih 2 prodi yang terdiri dari kombinasi D3, S1, atau D4.
"Terintergrasi untuk D3, D4, dan S1. Setiap peserta bebas memilih, misalnya pilihan 1 di S1, pilihan 2 di D4, dan sebaliknya. Yang penting, dibatasi 2 prodi," tuturnya di kesempatan yang sama.
Ia menambahkan, setiap peserta SNBT dan SNBP 2023 bebas memilih prodi tanpa memandang jurusan asal di SMA, SMK, atau SMA-nya.
"Baik di SNBP maupun SNBT itu, peserta diizinkan pilih prodi apapun, kalau dulu namanya lintas (jurusan). Sekali lagi, dengan merdeka bertanggung jawab," kata Budi.
"Jadi, anak IPS atau Bahasa diizinkan memilih fakultas teknik misalkan, Teknik Sipil, tetapi sekali lagi harus bertanggung jawab. Kalau sampai diterima, itu tolong dipertimbangkan betul," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua 3 SNPMB Uuf Brajawidagda, PhD menjelaskan, tersedianya prodi D3 di pilihan prodi SNBT dan SNBP 2023 turut memberi calon mahasiswa kesempatan yang lebih baik untuk belajar sesuai minat dan bakat.
"Politeknik bergabung di 2023 akan menambah menu yang bisa dipilih caon pendaftar kedua jenis seleksi. Saya pikir, dengan bertambahnya menu (prodi), bisa memberikan lebih banyak pilihan bagi calon mahasiswa sehingga memiliki keempatan yang lebih baik untuk belajar sesuai passion-nya," kata Uuf.
Ditambahkan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Anindito Aditomo di SNBT khususnya, siswa dibebaskan memilih prodi sesuai minat dengan mengikuti UTBK yang salah satu materinya menguji potensi skolastik siswa. Ia menjelaskan, kebijakan ini mengikuti praktik baik di negara maju.
"Di jalur tesnya sendiri betul ini kompetisi bebas, jadi kita memberi kesempatan kepada semua siswa, terlepas mereka dari peminatan atau jurusan apa, dari SMK juga bisa, karena kita mengikuti praktik baik di negara-negara maju yang melihat potensi skolastik ini lebih menentukan keberhasilan dan kesiapan studi calon mahasiswa di perguruan tinggi nantinya," jelasnya.
Simak Video "Video: Panitia SNPMB Temukan 50 Peserta UTBK-SNBT Curang, 10 Joki Terlibat"
(twu/nwy)