Kemendikbudristek Ubah Kriteria Kelulusan di Jalur SNMPTN, Simak Ya!

ADVERTISEMENT

Kemendikbudristek Ubah Kriteria Kelulusan di Jalur SNMPTN, Simak Ya!

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 07 Sep 2022 13:30 WIB
Kriteria yang diubah di jalur SNMPTN
Foto: Youtube Kemdikbud RI
Jakarta -

Dalam upaya melakukan transformasi pendidikan tinggi melalui Seleksi Masuk PTN, Kemendikbudristek mengubah beberapa skema jalur seleksi termasuk di antaranya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, jalur seleksi prestasi atau SNMPTN selama ini telah memisahkan calon mahasiswa berdasarkan jurusan di pendidikan menengah.

Kemudian pilihan program studi dibatasi berdasarkan jurusan siswa di pendidikan menengah, baik itu IPA atau IPS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu yang akan menentukan pilihan prodi pada saat di universitas. Dulu hanya mata pelajaran tertentu yang dipertimbangkan atau angka dalam mapel tersebut dalam seleksi. Ini menimbulkan beberapa masalah," ucap Nadiem dalam acara Merdeka Belajar Episode Kedua Puluh Dua: Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Rabu (7/9/2022).


Persoalan yang Ada di SNMPTN

Nadiem menilai, skema yang sebelumnya bisa menimbulkan masalah bagi peserta didik karena kurang memiliki kesempatan eksplorasi.

ADVERTISEMENT

"Mungkin masih di umur yang sangat muda (harus) menentukan tracking apa, jadi tidak punya kesempatan untuk mengeksplorasi. Dia harus menentukan seperti apa grouping prodi yang diincar sangat awal, yang mungkin dia bisa mengalami perubahan, mungkin ada yang memengaruhi track pemilihan mapel," terangnya.

Menurut Nadiem pola semacam itu akan berdampak pada murid sehingga berpikir SNMPTN ini.

Akibatnya jadi banyak sekali murid-murid dan guru-guru yang tidak berfokus pada mapel secara holistik tetapi hanya kepada beberapa mapel yang berhubungan dengan prodi untuk ke perguruan tinggi.

"Ini menimbulkan sistem pembelajaran yang terpecah-pecah dan tidak holistik. Padahal seperti yang diketahui, di masa depan, peserta didik sangat membutuhkan kompetensi yang holistik dan multidisipliner," jelasnya.

Padahal, menurut Nadiem, tidak ada pekerjaan di masa depan pada saat anak-anak keluar dari sistem pendidikan yang akan membutuhkan satu ilmu saja.

Mendikbud juga memberi contoh misalkan insinyur yang perlu ilmu dasar teknik tapi juga perlu ilmu desain untuk mengerti bagaimana cara desain.

Kemudian pengacara ilmu hukum yang sangat kuat, juga ilmu komunikasi yang sangat penting. Atau di bilang film yang perlu ilmu dasar perfilman tapi tanpa mengerti ilmu pemasaran dia tidak akan bisa sukses memasarkan produknya atau talentanya.

"Proses seleksi PTN ini harus mendorong proses pembelajaran yang menyeluruh dan multidisiplin. Ini kenapa kita melakukan perubahan," tegas Nadiem.

Perubahan Kriteria dalam SNMPTN

Pada SNMPTN, Mendikbudristek menjelaskan bahwa seleksi akan berfokus pada pemberian penghargaan tinggi atas kesuksesan pembelajaran yang menyeluruh di pendidikan menengah.

Hal ini dilakukan melalui pemberian bobot minimal 50 persen untuk nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran.

Dengan pemberian bobot yang tinggi ini, diharapkan peserta didik terdorong untuk berprestasi di seluruh mata pelajaran secara holistik.

Sedangkan untuk pembobotan sisanya, maksimal 50 persen diambil dari komponen penggali minat dan bakat. Hal ini bertujuan agar peserta didik terdorong untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya secara lebih mendalam.

"Jadi asal minimal 50 persen itu nilai rata-rata, sisanya adalah terserah. Bisa nilai rata-rata ditinggikan oleh PTN, bisa seluruh 50 persennya lagi pilihan dari prodi dan PTN untuk menentukan apa komposisinya. Mapel pendukung berapa persen, prestasi berapa persen," papar Nadiem.

"Penentuan ini bisa saja berbeda antara prodi di PTN yang satu dengan yang lain. Masing-masing prodi boleh menentukan komponen beratnya. Apakah 50% full kepada dua mapel pendukung atau dibagi sesuai bobot komponen yang ditentukan," imbuhnya.

Apa yang Diharapkan Terjadi Setelah Perubahan?

Nadiem mengungkapkan bahwa dengan perubahan ini nantinya peserta didik akan didorong untuk fokus pada keseluruhan pembelajaran dan untuk menggali minat dan bakatnya.

"Untuk berhasil di jalur SNMPTN, peserta didik perlu menyadari bahwa semua mapel adalah penting dan membangun prestasi sesuai minat dan bakat," ungkapnya.


Adapun dampak bagi peserta didik yang diharapkan dengan perubahan di jalur ini antara lain:

- Fokus untuk belajar menyeluruh

- Menggali minat dan bakat secara tekun

- Meningkatkan prestasi sesuai minat dan bakat

- Mengeksplorasi pilihan prodi pendidikan tinggi sesuai minat dan bakat

- Mencari tahu komponen penilaian dan bobot spesifik untuk prodi yang diminati

"Dukungan orang tua dan guru agar peserta didik dapat berprestasi dan memilih prodi sesuai minat dan bakat sangat penting untuk meningkatkan potensi kesuksesan peserta didik pada jalur (SNMPTN) ini," tutur Nadiem.




(faz/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads