.webp)
Dalam pendaftaran SNMPTN 2022 yang dibuka mulai hari Senin (14/02/2022), LTMPT memberi sejumlah aturan file bukti prestasi. Manajer SNMPTN 2022 Riza Satria Perdana menegaskan, dalam hal ini yang paling penting adalah evidence atau bukti.
"Jadi prinsipnya evidence ya," tegas Riza dalam sosialisasi Mekanisme Pendaftaran SNMPTN 2022 yang digelar virtual, Minggu (13/02/2022).
Kabar baiknya, siswa yang memiliki sertifikat berbentuk digital atau e-certificate juga masih bisa menyertakannya sebagai bukti. Sebelum mengetahui ketentuan sertifikat digital ini, perlu dipahami bahwa hanya prestasi tertentu yang diakui dalam pendaftaran SNMPTN 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tingkat kejuaraan yang bisa menjadi bukti prestasi minimal adalah setingkat kabupaten/kota. Oleh sebab itu, kejuaraan yang berada di level sekolah tidak bisa diikutkan.
Di samping itu, prestasi berstatus kepesertaan lomba atau jabatan juga tidak termasuk. Misalnya, siswa yang menjabat sebagai ketua OSIS tidak bisa memasukkan posisi tersebut sebagai bukti prestasi.
4 Aturan File bukti Prestasi Pendaftaran SNMPTN 2022
1. Sertifikat digital bisa ikut diunggah
Riza menyampaikan, pihak LTMPT membutuhkan bukti berupa pdf. Namun, jika sertifikat yang dimiliki berbentuk situs dan sejenisnya, maka bisa direkam gambar atau capture/screenshot. Kemudian, pada saat menuliskan deskripsi prestasi, link sertifikat dapat dituliskan di sana.
"Kami membutuhkan evidence yang bentuknya file pdf. Kalau memang misalnya bentuknya sebuah situs, salah satu alternatifnya adalah di-capture saja situs tersebut. Lalu pada waktu mengisi deskripsi, bisa juga disertakan linknya," jelasnya.
Sementara, jika memang bisa diunduh, lebih baik diunduh.
"Kalau bisa di-download, di-download. Kalau tidak di-capture saja sehingga bagi perguruan tinggi yang menilai, bisa baca deskripsinya," imbuh Riza.
2. Bentuk file dan ukuran maksimal
Bukti prestasi yang diunggah berukuran maksimal 2 MB dan berformat pdf/png/jpg. Selain itu menurut Riza, siswa perlu menuliskan deskripsi yang bagus.
"Ngarang deskripsi yang baik untuk bisa memberikan insight," ujar dia.
Wajib dipahami, penilaian relevansi sertifikat ini berada di masing-masing perguruan tinggi. Kendati begitu, Riza mengatakan siswa bisa menyertakan bukti prestasi, baik yang relevan dengan prodi atau juga tidak.
"Jadi kalau siswa ini inginnya prestasi yang ditonjolkan relevan dengan prodi yang dituju, silakan ya. Tetapi jika tidak ada hubungannya, saya kira enggak masalah juga. Contoh, kalau mau masuk perguruan tinggi seni, kemudian prestasinya olahraga yang ternyata excellent, juara tingkat internasional, saya kira ini menjadi nilai tertentu juga bagi perguruan tingginya," imbuhnya.
3. Penghargaan yang sertifikatnya belum keluar, tidak dapat disertakan
Kejuaraan yang sertifikatnya masih belum dikeluarkan oleh penyelenggara lomba, tidak bisa dimasukkan dalam proses pendaftaran SNMPTN 2022.
"Hanya sertifikat-sertifikat kejuaraan perlombaan tertentu yang sudah ada kita minta diizinkan itu. Itu saja, di luar itu tolong gak usah. Percuma kalau deskripsinya tidak jelas, apalagi ini belum keluar," sebut Direktur Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo Widyobroto dalam kesempatan yang sama.
4. Hanya tiga buah file prestasi yang boleh diunggah
Budi menegaskan, hanya tiga buah prestasi terbaik yang bisa diunggah. Sehingga, hanya ada tiga buah bukti yang boleh dimasukkan.
"Dan itu pun kita batasi, mau 20, 25, 30 kejuaraan, kita hanya minta 3 yang terbaik. Jadi sekali lagi kalau di luar itu, enggak usah dimasukkan," pungkas Budi.
Selain itu, prestasi yang dimaksud hanyalah prestasi jenjang SMA. Penghargaan jenjang SD atau SMP tidak dapat menjadi bukti.
Pendaftaran SNMPTN 2022 dibuka sampai 28 Februari 2022. Siswa dapat melakukannya di snmptn.ltmpt.ac.id atau melalui portal.ltmpt.ac.id. Semoga berhasil!
(nah/pal)
