Faktor Lolos SNMPTN 2022, Indeks Pribadi hingga Indeks Sekolah

ADVERTISEMENT

Faktor Lolos SNMPTN 2022, Indeks Pribadi hingga Indeks Sekolah

Trisna Wulandari - detikEdu
Jumat, 04 Feb 2022 15:30 WIB
Ilustrasi SNMPTN 2022
Faktor lolos SNMPTN 2022 menurut LTMPT, begini penjelasannya. Foto: Tim Infografis
Jakarta -

Menjelang pembukaan pendaftaran SNMPTN 2022 pada 14 Februari mendatang, Ketau Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mochamad Ashari menjelaskan sejumlah faktor lolos SNMPTN 2022. Apa saja?

Ashari mengatakan, seleksi SNMPTN 2022 pada dasarnya menggunakan kriteria rapor, prestasi, serta penghargaan yang diperoleh peserta. Ia menjelaskan, seleksi SNMPTN 2022 dilakukan oleh perguruan tinggi tujuan masing-masing siswa. Untuk itu, setiap PTN tujuan dapat menambahkan kriteria yang berbeda-beda.

Sementara itu di SNMPTN 2022, Ashari menggarisbawahi, LTMPT bertugas untuk membantu dan memfasilitasi perguruan tinggi terkait penerimaan dan pengolahan data siswa maupun sekolah peserta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang perlu dicatat, yang pertama, kriteria lolos-tidaknya dari setiap perguruan tinggi bisa berbeda. Sekali lagi karena LTMPT ini membantu, memfasilitasi para perguruan tinggi atau rektor untuk melakukan seleksi mahasiswa baru, jadi kami menerima data, mengolah data, lalu mungkin ada kriteria yang ditambahkan perguruan tinggi," kata Ashari dalam dalam siaran SMB: Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bersama LTMPT di kanal YouTube Kemendikbud RI, Kamis (3/2/2022).

"Jadi apa saja kriteria yang digunakan? Ada beberapa, setidaknya dua hal: indeks pribadi dan indeks sekolah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Faktor Lolos SNMPTN 2022

1. Nilai Rapor dengan Indeks Sekolah

Ashari mengatakan, nilai rapor kelas 10-12 merupakan bagian dari indeks pribadi di proses SNMPTN 2022. Nilai rapor siswa peserta SNMPTN se-Indonesia kemudian disamakan lewat pengolahan dengan persentase indeks sekolah.

Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini menjelaskan, indeks sekolah merupakan angka pemetaan sekolah berdasarkan rata-rata nilai UTBK SBMPTN dalam satu tahun dan per 3 tahun terakhir.

"Nilai UTBK itu dirata-rata, satu sekolah. Kemudian dalam 3 tahun terakhir, dirata-rata. Kemudian kita ada data tiap tahun, ada yang diranking setiap 3 tahun. Itu kita ambil, diurut ya nilai tertinggi SMA mana," kata Ashari.

"Kalau siswa-siswa di satu sekolah itu nilai UTBK-nya tinggi-tinggi, ini akan menempatkan posisi sekolah jadi lumayan tinggi dibanding sekolah dengan nilai UTBK yang kurang tinggi," imbuhnya.

Ashari mengatakan, penerapan persentase indeks sekolah punya pengaruh pada hasil akhir nilai rapor seorang siswa peserta SNMPTN 2022.

"Itu digunakan untuk supaya fair, menyamakan nilai rapor. Jadi ada sama-sama dapat angka 9 misalnya, matematika 9 begitu. Si SMA yang peringkatnya tinggi, misal kita beri 100 persen, maka 9 betul-betul 100 persen, 9. Tapi untuk yang di bawahnya sedikit, jadi berkurang, bukan 9, meskipun (awalnya) sama-sama 9," jelasnya.

2. Prestasi dan Penghargaan

Ashari mengatakan, prestasi dan penghargaan juga termasuk indeks pribadi peserta SNMPTN. Ia mencontohkan, skor siswa juara 1 dan juara 2 di kompetisi internasional akan berbeda.

"Internasional juara satu itu ada skoringnya (tersendiri), intenasional juara 2 ada skoringnya. Jadi cukup fair sehingga belum tentu ya, misal, salah satu anak dalam peringkat rapor di sekolah itu peringkat tinggi (akan lolos SNMPTN). Prestasinya bagaimana, penghargaan yang diterima bagaimana, itu mempengaruhi, karena itu dihitung," jelas Ashari.

"Tidak hanya capaian rapor, tapi juga portfolio. Jadi jangan lupa untuk raih prestasi untuk siswa SMA, SMK, dan MA," imbuhnya.

3. Kompetisi Kursi di Prodi Tujuan

Ashari mengatakan, siswa bisa memilih prodi sesuai yang diminati sambil mengukur kompetisi perebutan bangku di jurusan tersebut. Contohnya yaitu dengan melihat perbandingan daya tampung dan peminat di prodi tujuan pada jalur SNMPTN tahun sebelumnya.

"Memang betul ada prodi yang peminatnya banyak sekali, apakah karena memang disukai atau dikejar atau adik-adik ada yang ikut-ikutan begitu. Yang perlu diperhatikan, pilih prodi yang Anda memang senangi. Kemudian, ukur diri, kira-kira dengan persaingan seperti ini, apakah saya bisa," kata Ashari.

"Yang perlu dicatat, prodi dengan peminat sangat banyak tentu kompetisinya sangat tinggi. Dari 100 orang (peminat), yang diambil hanya 2 saja. Mohon ini dipertimbangkan untuk Anda memilih (prodi)," sambungnya.

Ashari menekankan, jika belum lolos di SNMPTN 2022 , siswa masih bisa ikut UTBK SBMPTN hingga ujian mandiri di PTN dan PYTS.

"Tidak perlu putus asa dan sangat takut untuk ikut seleksi PTN ini karena masih banyak jalur untuk prestasi, untuk karier," tutupnya.




(twu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads