.webp)
Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) membantah kabar nilai UTBK peserta dari gelombang I telah diproses. Kabar tersebut disebut oleh LTMPT sebagai kebohongan besar.
Ketua Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo mengatakan pada dasarnya proses penilaian baru akan dilakukan saat gelombang I dan gelombang II selesai dilaksanakan. Ia menilai kabar tersebut sebagai pembohongan publik sehingga yang menyebarkan bisa terancam hukuman.
"Wah kok bisa ya? Proses itu baru akan dilakukan setelah UTBK gelombang 1 dan gelombang 2 selesai.
Hal seperti inilah yang saya bilang sok tahu dan pembohongan publik? Harusnya bisa dituntut memberikan info yang tidak benar," tegas dia saat dihubungi detikEdu, Jumat (23/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebohongan besar," sambung dia menanggapi kabar tersebut.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa nilai UTBK SBMPTN gelombang I telah diproses sebanyak 65%. Kemudian, sisanya sebanyak 35% diperuntukkan bagi peserta UTBK gelombang II. Hal itu pun menjadi perbincangan di sosial media.
Dalam gambar yang beredar tertulis sebagai berikut, "Dari sekitar 700 ribu, 65 persen di antaranya sudah mengikuti UTBK gelombang pertama. Mereka sudah diproses nilainya. Hanya tersisa 35% yaitu peserta UTBK SBMPTN di gelombang 2."
Sebagai informasi, pelaksanaan UTBK gelombang II baru akan dilaksanakan pada 26 April mendatang hingga 2 Mei 2021. Kemudian, ada jadwal tambahan untuk beberapa pusat UTBK di tanggal 3 dan 4 Mei 2021, seperti di Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan UPN Veteran Jakarta.
Penambahan waktu tersebut berkaitan dengan banyaknya peserta yang kehabisan kursi sewaktu mendaftar di beberapa Pusat UTBK, khususnya di Jakarta. LTMPT pun merespons dengan melakukan penambahan kursi UTBK.
Semangat berjuang!
(pay/pal)
