Menurut Ketua LTMPT Mohammad Nasih, proses seleksi yang tidak ketat di suatu perguruan tinggi karena lebih besarnya angka daya tampung dibanding jumlah peminat. Sehingga proses seleksinya dinilai tidak ketat dibanding dengan jumlah peminat lebih banyak dari daya tampung.
Adapun, contoh perguruan tinggi yang memiliki proses seleksi yang tidak ketat adalah Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Papua. Alasan kurangnya peminat di SNMPTN karena banyak calon mahasiswa yang menjadikan PTN tersebut sebagai pilihan kedua.
"Kalau yang nggak ketat, umumnya di Institut Seni, yang sering kali, mohon maaf menunggu kalau SNMPTN nggak lolos dan SBMPTN nggak lolos. Sehungga menjadi pilihan utama dan kami selalu mengikuti kawan-kawan di ISBI Papua, misalnya, selalu peminatnya tidak sebanyak daya tampung yang disediakan," ungkap dia dalam Konferensi Pers Pengumuman Hasil SNMPTN 2021, Senin (22/3/2021).
Nasih melanjutkan, kursi kosong dari kurangnya peminat di SNMPTN akan disalurkan bagi calon pendaftar di SBMPTN. Sehingga tidak ada istilah bagi kursi kosong dan mahasiswa cadangan.
"Sehingga nanti akan diisi di jalur SBMPTN (kuota yang kurang)," papar Nasih.
Sementara itu, LTMPT akan mengumumkan hasil SNMPTN pada pukul 15.00 WIB hari ini, Senin (22/3/2021). Nasih mengimbau agar para pendaftar melakukan pengecekan di situs PTN masing-masing agar mengetahui prosedur pendaftaran ulang.
"Peserta yang mendaftar lihat di PTN yang diingkan, agar lihat cara daftar ulangnya. Soalnya, kalau nggak lihat sudah euforia eh lupa besok ternyata harus ini itu, A, B, C, D," tutup dia.
Semoga beruntung di SNMPTN 2021!
Simak Video "'Jalur Tikus' Bakal Dijaga, Pemerintah Harap Pemudik Tak Akan Lolos"
[Gambas:Video 20detik]
(pay/erd)