Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti bercerita dirinya menerima banyak kritik soal pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 jenjang SMA/sederajat. Ia menerima keluhan soal waktu yang kurang hingga kesulitan soal TKA.
"Kemarin saya habis peresmian di Kuningan, SLB Negeri Kuningan itu ada ibu-ibu yang nempel saya. Ibu-ibu nempel saya, 'Pak, itu kan soal-soalnya yang keluar tuh belum diajarkan di sekolah kami, Pak,' gitu," katanya dalam acara Taklimat Media Laporan Pelaksanaan TKA Jenjang SMA 2025 dan Persiapan TKA Jenjang SD & SMP 2026 di Gedung A Kemendikdasmen, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin (22/12/2025).
Waktu Ujian TKA Kurang Lama
Kritik kedua yang banyak diterima Mu'ti menurutnya adalah durasi waktu ujian TKA yang dirasa kurang. Namun, Mu'ti menegaskan waktu yang ditentukan telah sesuai dengan perhitungan yang dilakukan Kemendikdasmen.
"Atau yang kedua, ada yang juga mengkritik, misalnya, ada yang mengkritik waktunya terlalu mepet. Terlalu singkat. Nah, padahal di dalam kita melaksanakan tes itu kan ada teorinya kan," kata Mu'ti.
Ia mengatakan ketentuan waktu tersebut dilakukan agar siswa tidak punya waktu banyak untuk melakukan kecurangan, misalnya mencontek.
"Kalau tes terlalu longgar, itu nyontek kemungkinan nyonteknya itu tinggi," tegasnya.
Soal TKA Disebut Sulit
Keluhan berikutnya adalah soal TKA disebut sulit dan tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan siswa pada try out. Mu'ti menegaskan perbedaan itu pasti terjadi.
"Ya kalau try out dengan pelaksanaan itu sama, ya enggak usah ada tes. Kan try out itu sifatnya hanya melatih nanti kira-kira itu akan begitu. Tetapi kan tidak harus begitu kan, namanya juga try out," katanya.
Banyak Soal yang Belum Diajarkan
Mu'ti juga menerima kritik tentang soal-soal yang muncul di TKA tidak sesuai dengan materi yang ada. Menurut Mu'ti soal itu muncul bukan untuk menguji materi, tetapi kemampuan lain siswa.
"Sehingga karena itu kalau memang ada misalnya apa... masalah-masalah di lapangan, termasuk tadi belum diajarkan kok sudah dites, barangkali tujuan dari tesnya memang tidak menguji materi, tapi menguji kemampuan lain di luar yang berkaitan dengan materi itu," katanya.
Terkait dengan kritik dan keluhan-keluhan tersebut, Mu'ti menyatakan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Ia menambahkan pihak yang melakukan penelusuran lebih lengkap tentang kecurangan-kecurangan tersebut yakni Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikdasmen.
"Nah karena itu berbagai kritik seperti ini, kami juga mendengar, kami juga mencoba untuk melakukan evaluasi, termasuk ada evaluasi dari Irjen," tuturnya.
Simak Video "Video Top 5: Miss Meksiko Dihina-Berkas Perkara Bos Mecimapro Sudah P21"
(cyu/twu)