Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengatakan penyaluran tunjangan guru sudah melampaui 90%. Tahun ini, skema pembayaran tunjangan dilakukan dengan transfer langsung ke nomor rekening guru.
Berdasarkan data Kemendikdasmen, penyaluran tunjangan profesi guru (TPG) untuk guru ASN Daerah per 17 November 2025 sudah mencapai 99,7 persen.
Untuk tunjangan khusus guru (TKG) yang ditujukan bagi pendidik di wilayah 3T, realisasi mencapai 89,10 persen. Sebanyak 55.149 guru sudah menerima TKG dengan nilai anggaran Rp1,419 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyaluran Dana Tambahan Penghasilan (DTP) juga terus berjalan. Hingga pertengahan November, dana ini telah diterima 169.600 guru ASN yang belum bersertifikat, atau sekitar 47,02 persen, dengan total anggaran Rp274 miliar.
Sementara itu, untuk guru non-ASN, sejumlah skema tunjangan menunjukkan progres maksimal. TKG untuk guru di daerah 3T tercatat sudah tersalurkan 100,1 persen kepada 26.676 guru dengan total anggaran Rp371,01 miliar.
TPG bagi guru non-ASN juga telah tersalurkan sepenuhnya, mencapai 100,1 persen, dengan nilai Rp8,12 triliun kepada 396.342 penerima. Adapun Bantuan Insentif telah menjangkau 346.238 guru atau 94,7 persen, dengan nilai Rp733,99 miliar.
Selain itu, Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi guru non-ASN telah disalurkan kepada 233.770 penerima. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp140,3 miliar, dengan tingkat realisasi 92,3 persen.
Kendati demikian, Kemendikdasmen menyoroti masih adanya kendala dalam penyaluran tunjangan guru. Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Nunuk Suryani, mengatakan masalah ini muncul karena aturan yang masih dipedomani untuk tahun 2025.
"Jadi ada aturan yang tidak bisa diubah sesaat. Meskipun saat itu kita berhasil mengubah aturan di awal tahun dengan bahkan di tengah tahun. Itu penyaluran langsung ke rekening guru, sehingga sekarang bisa lebih cepat, lebih efisien, kemudian lebih transparan, lebih tepat sasaran," ujar Nunuk dalam Taklikat Media di On3 Senayan, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (24/11/2025).
Jika guru belum menerima tunjangan, Nunuk mengatakan hal ini akan berkaitan dengan masalah teknis. Salah satunya adalah rekening guru yang dikosongkan.
Apabila saat menerima tunjangan semua dana diambil tanpa menyisakan uang minimal di bank, maka bank dapat mengambil rekening tersebut. Butuh waktu untuk mengaktifkan rekening.
Penyaluran Tidak Hanya Lewat Kemendikdasmen
Nunuk mengingatkan jika penyaluran tunjangan tidak hanya berkaitan dengan Kemendikdasmen, tetapi juga pemerintah daerah. Adapun dalam penyaluran tersebut, ada aturan yang perlu dipatuhi. Misalnya pemenuhan beban mengajar, validasi di pemerintah, dan lain sebagainya.
"Jadi saat ini semua guru seharusnya ya kalau melihat laporan ini sudah disalurkan semuanya," ujarnya.
Menyambut Hari Guru Nasional 2025, Kemendikdasmen berharap semua guru mendapatkan tunjangan sesuai hak mereka. "Harapan kita di hari guru ini nanti, besok pada 2025, semua guru yang berhak terhadap tunjangannya, bisa menerima," ungkap Nunuk.
(nir/pal)











































