Duta Besar Inggris untuk ASEAN Helen Fazey menyatakan bidang pendidikan dasar atau SD menjadi salah satu fokus misi UK for ASEAN di bidang pendidikan. Upaya pada jenjang fondasional ini diharapkan mencegah kesulitan anak untuk belajar di masa depan.
"Karena ketika seseorang tidak memiliki keterampilan literasi dan numerasi dasar sejak dini, studi menunjukkan jika kita tidak memiliki keterampilan tersebut pada akhir kelas 5, akan sangat sulit untuk mengejar ketertinggalannya," ucapnya di British Embassy Jakarta, Jumat (21/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
UNESCO Global Education Monitoring Report 2024 menunjukkan keterampilan dasar yang lemah berkaitan dengan putus sekolah dini dan putus sekolah.
Dari 251 juta anak dan remaja putus sekolah, 71 juta di antaranya adalah anak usia sekolah dasar. Sementara itu, 57 juta di antaranya adalah remaja usia sekolah menengah pertama.
Lebih lanjut, laporan ini menunjuk bahwa siswa yang tidak menyelesaikan sekolah menengah pertama sangat kecil kemungkinannya untuk mahir membaca dan matematika.
Merespons ancaman tersebut, Helen mengatakan pihaknya bekerja sama dengan ASEAN dan negara-negara anggotanya. Salah satu melalui peningkatan kapasitas guru.
"Karena itu, kami bekerja bersama ASEAN, dan dengan masing-masing negaranya pada sejumlah negara anggotanya, untuk mendukung pelatihan guru pada jenjang tersebut dan membantu dalam hal pengembangan kurikulum," ucapnya.
Sebelumnya pada Selasa (18/11/2025), pertemuan Joint Working Group untuk pendidikan dasar dan menengah digelar di Jakarta. Dipimpin oleh Perwakilan Senior Sektor Pendidikan Internasional Inggris Sir Steve Smith, pertemuan ini membahas komitmen jangka panjang Inggris dalam kerja sama di bidang pendidikan di Indonesia.
(twu/nwk)











































