RI Masih Kekurangan Dokter dan Insinyur, Prabowo Soroti Pentingnya Saintek

ADVERTISEMENT

RI Masih Kekurangan Dokter dan Insinyur, Prabowo Soroti Pentingnya Saintek

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 17 Nov 2025 14:15 WIB
Prabowo Subianto di SMPN 4 Kota Bekasi
Foto: (Cicin Yulianti/detikcom)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menyorot pentingnya sains dan teknologi dalam mencapai keberhasilan. Menurutnya, pelajar Indonesia mesti tahu soal hal itu.

"Kita memahami bahwa pendidikan dan teknologi, ilmu pengetahuan adalah kunci keberhasilan, adalah kunci kemampuan. Pendidikan adalah kunci dari suatu kebangkitan bangsa," kata Prabowo dalam acara Peluncuran Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025).

Prabowo mengatakan kemampuan sains dan teknologi perlu untuk melahirkan lebih banyak insinyur hingga doktor untuk memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bapak-Ibu saya, negara kita, Nusantara kita ini negara gugusan kepulauan terbesar di dunia, ternyata adalah gugusan yang sangat kaya, sangat-sangat-sangat kaya. Tapi kita terakui karena kita sebagai bangsa, terutama para pemimpin-pemimpinnya, murah pandai untuk menjaga dan mengelola kekayaan tersebut," sebutnya.

Indonesia Kekurangan Dokter-Insinyur

Prabowo kemudian mengungkap, Indonesia masih membutuhkan lebih banyak insinyur dan dokter untuk mengolah sumber daya tersebut. Ia ingin kekayaaan Indonesia tidak lebih dimanfaatkan oleh bangsa asing.

ADVERTISEMENT

"Kita butuh dokter yang banyak, dokter gigi yang banyak, insinyur-insinyur yang banyak, ilmuwan-ilmuwan yang banyak, supaya kita bisa kelola kekayaan kita," tegas Prabowo.

"Dan Indonesia tidak mau gagal. Karena itu Indonesia tidak boleh mempertahankan keadaan di mana yang menikmati kekayaan Indonesia hanya segelintir orang. Apalagi bila orang-orang tersebut tidak cinta sama tanah air," sambungnya.

Kemampuan Guru Harus Ditingkatkan

Ketua Umum Partai Gerindra tersebut lalu mengungkap bahwa guru-guru di Indonesia masih perlu ditingkatkan kemampuannya. Khususnya guru-guru sains.

"Kita tahu kekurangan-kekurangan, kita tahu guru-guru perlu ditatar dan kita tahu ada beberapa mata pelajaran di mana guru-guru kita kurang kompetensinya kalau tidak salah seperti bahasa Inggris, bahasa asing, matematika, biologi, kimia, fisika," ujar Prabowo.

Untuk membantu peningkatan kemampuan guru dalam mengajar, pemerintah menyediakan interactice flat panel (IFP) untuk sekolah-sekolah. Tahun 2025, Prabowo menargetkan 288.865 IFP diterima sekolah di seluruh Indonesia.

"Suatu saat orang akan mengenang, bagaimana 288 ribu alat ini bisa didistribusikan ke semua sekolah di Indonesia, termasuk yang di 3T di tempat yang paling terkecil, yang paling terluar, dan di daerah yang paling tertinggal," ujarnya.

Dengan IFP, guru dapat meningkatkan kreativitasnya dan memberikan pembelajaran lebih menyenangkan untuk siswa. IFP ini bisa digunakan berbagai jenjang dan memiliki fitur ramah disabilitas.

"Hanya ada pelaporan ada 240 sekolah yang ada di pegunungan-pegunungan yang susah, tapi insyaallah kita pun akan sampai ke situ dan kita akan dibantu oleh TNI dan Polri, supaya semua, semua sekolah akan mendapat," kata Presiden.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads