Tutup Konferensi LKLB, Wamen Atip Tekankan Pentingnya Perbedaan dan Peran Guru

ADVERTISEMENT

Tutup Konferensi LKLB, Wamen Atip Tekankan Pentingnya Perbedaan dan Peran Guru

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 12 Nov 2025 21:00 WIB
Atip Latipulhayat
Wamendikdasmen Atip Latipulhayat resmi menutup konferensi internasional LKLB, Rabu (12/11/2025), sebut pentingnya perbedaan untuk hidup yang lebih baik. Foto: Devita Savitri/detikcom
Jakarta -

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat resmi menutup Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB), Rabu (12/11/2025). Ia menegaskan perbedaan merupakan anugerah yang tidak perlu dihindari.

"Diversity adalah sebuah anugerah bagi kita semua dan modal untuk hidup lebih harmonis lagi dalam semua bidang. Tidak mungkin kita menghindar dari keberagaman," katanya kepada wartawan usai menutup Konferensi LKLB di Hotel Hotel Shangri-La, Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konferensi Internasional LKLB dihadiri lebih dari 200 peserta dari 20 negara yaitu Austria, Denmark, Jepang, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Belanda, Swiss, Inggris, Finlandia, Uzbekistan, Bahama, Bulgaria. Selain itu juga ada peserta dari negara Asia Tenggara termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Laos, Filipina, Myanmar, dan Kamboja.

Para peserta merupakan pejabat pemerintah, akademisi, tokoh agama, pimpinan lembaga internasional, serta para guru alumni program LKLB dari berbagai provinsi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Menguatkan Peran Guru

Sejak 2021, para guru lintas keyakinan di dalam negeri dilatih melalui program LKLB Institut Leimena. Pada program ini, peran guru diperkuat untuk menjembatani perbedaan dan menjadi teladan dalam menghadapi keberagaman dalam kehidupan sehari-hari.

"Mereka adalah pahlawan yang membangun jembatan kepercayaan di garda terdepan. Mereka tidak hanya menimba ilmu, tetapi juga mempraktikkan empati, mewujudkan konsep 'Di Antara' Ki Hajar Dewantaraβ€”memimpin melalui keteladanan, welas asih, dan pengertian," katanya.

Sementara itu di tingkat pemerintah, Atip mengatakan, program LKLB dituangkan ke dalam berbagai kebijakan. Salah satunya yakni dengan pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning, yang menyelaraskan perkembangan intelektual, emosional, efektif, dan kinestetik.

Kehadiran deep learning diharapkan bisa menumbuhkan 'Delapan Dimensi Profil Lulusan' yang dirancang untuk menghasilkan lulusan yang holistik dan kompeten. Berbagai dimensi yang ditetapkan ini mencakup pengembangan karakter, keterampilan, dan pengetahuan.

Dengan begitu, sambungnya, lulusan masa depan diharapkan bisa menghadapi tantangan modern. Agar memastikan dimensi-dimensi ini bisa responsif terhadap realitas keberagaman, LKLB menurut Atip harus menjadi pilar dasar pendidikan karakter anak-anak Indonesia.

Fokus pendidikan karakter di Kemendikdasmen juga didukung oleh inisiatif praktis yang membangun kebiasaan anak. Inisiatif ini termasuk Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan memperkuat kehadiran Guru Wali.

"Kami tengah memperkuat peran penting Guru Wali dalam memberikan bimbingan dan dukungan holistik," tegasnya.

Setidaknya ada empat komitmen kolektif yang digemakan dalam konferensi ini, yakni:

1. Mengintegrasikan prinsip LKLB ke inti kurikulum pendidikan RI.

2. Memberdayakan guru sebagai agen perdamaian dan kohesi sosial.

3. Perkuat kemitraan antara pemerintah, masyarakat sipil, dan komunitas agama.

4. Memanfaatkan teknologi digital secara cerdas dan etis untuk membangun dialog bukan kebencian.

Ia mengatakan, penghargaan terhadap perbedaan juga muncul dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Untuk itu, kolaborasi semua pihak menurutnya penting agar tercipta masa depan yang tidak melihat perbedaan sebagai ancaman.

"Di dunia yang tidak hanya mendambakan kecerdasan, tetapi juga kebijaksanaan; tidak hanya mendambakan teknologi, tetapi juga empati; tidak hanya mendambakan ruang digital, tetapi juga ruang dialog," ucapnya.




(det/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads