Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) telah memasuki hari ke-2 pada hari ini, 4 November 2025. Sebelumnya, di hari pertama TKA ramai karena terdapat beberapa unggahan bocoran soal TKA di media sosial.
Berdasarkan pantauan detikEdu, beberapa akun di X bahkan terlihat berusaha menjual soal-soal tersebut. Selain itu, ada juga yang melakukan live streaming via TikTok menunjukkan soal-soal tersebut selama ujian berlangsung.
Terkait hal tersebut, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin buka suara. Meski beberapa soal TKA akhirnya diketahui publik, tetapi Toni memastikan kebocoran soal secara menyeluruh tidak mungkin terjadi karena setiap peserta mendapat paket soal yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Toni, desain TKA sudah dibuat dengan tingkat variasi soal yang sangat tinggi. Dengan begitu, setiap siswa, bahkan yang duduk bersebelahan, akan mengerjakan soal yang tidak sama.
"Berikutnya terkait dengan soal. Saya perlu sampaikan juga kembali di ruangan ini bahwa kita sudah membuat desain soal itu sangat bervariasi. Jadi sangat tinggi variasinya," kata Toni dalam acara dalam acara Taklimat Media TKA di Hotel Sari Pacific, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (4/11/2025).
Viral di TikTok, Tak Pengaruhi Hasil Ujian
Toni menyebut pihaknya telah memantau sejumlah video live TikTok yang menampilkan peserta ujian membagikan soal TKA saat ujian berlangsung. Namun setelah dilakukan analisis, menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan dari penyebaran tersebut terhadap integritas TKA.
"Sehingga apa yang disebarkan oleh para siswa di live TikTok kemarin ini juga tidak mempengaruhi integritas daripada pelaksanaan ujian. Dan kami sudah mencoba melihat hasil yang kemarin menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh dari siswa yang melakukan live TikTok," tegasnya.
Video tersebut, kata Toni, sempat ditonton lebih dari 25 ribu kali di media sosial. Namun ia kembali menegaskan variasi soal yang tinggi membuat penyebaran itu tidak berdampak apa pun terhadap keadilan ujian nasional ini.
"Tetapi kami sudah coba analisis dari hasil TKA kemarin secara statistik tidak menunjukkan sesuatu yang berarti dari peristiwa itu. Jadi sekali lagi saya sampaikan soal ini sangat berintegritas dan variasinya cukup banyak. Sehingga antar siswa ke depan, ke pinggir, ke belakang tidak akan ada yang sama soalnya," katanya.
Soal Sudah Diuji Coba Sebelum Digunakan
Sebelum digunakan untuk ujian, soal-soal TKA telah melalui uji coba oleh Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik). Distribusi tingkat kesulitan soal berada dalam kategori normal dan seimbang, mencakup soal mudah, sedang, dan sulit.
"Kami memang sebelum me-launching soal soal untuk TKA ini melakukan uji coba. Dilakukan oleh Pusmendik ke seluruh sampel yang kita ambil. Jadi sampel yang diambil itu di uji coba tentang soal itu dan jatuh pada misalnya matematika itu soalnya 25 ya, dikerjakan dalam 50 menit," jelas Toni.
"Ya dan itu juga saya sangat meyakini bahwa itu sudah tepat ya waktunya, jumlahnya, titik kesukarannya, sedang, mudah itu sudah kita manage dengan baik. Ya dan hasilnya saya sangat-sangat bervariasi ya untuk hari yang pertama. Dan kalau bervariasi kan kurvanya normal ya, dari yang mendapatkan kecil sama tinggi itu simetris," sambungnya.
Data TKA Jadi Dasar Kebijakan Pendidikan
Toni menambahkan, TKA tidak hanya berfungsi sebagai asesmen akademik, tetapi juga alat pemetaan mutu pendidikan nasional. Hasilnya akan menjadi dasar untuk intervensi kebijakan berbasis data, terutama bagi sekolah dan daerah yang membutuhkan peningkatan kualitas pembelajaran.
"Sekali lagi saya sampaikan bahwa TKA ini adalah berbasis assessment kompetensi yang merupakan strategi besar dari Kementerian untuk penguatan kualitas pendidikan dan juga peningkatan kesiapan dari para murid kita untuk menuju pada jenjang pendidikan lebih lanjut," ujar Toni.
(cyu/faz)











































