4 Strategi Kemendikdasmen Siapkan Murid SMK Jadi Tenaga Kerja Mumpuni, Cek!

ADVERTISEMENT

4 Strategi Kemendikdasmen Siapkan Murid SMK Jadi Tenaga Kerja Mumpuni, Cek!

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 29 Okt 2025 16:00 WIB
Ilustrasi siswa sma
Ilustrasi siswa SMK. Kemendikdasmen beberkan 4 strategi untuk siapkan lulusan tenaga kerja yang mumpuni. Foto: Getty Images/Rani Nurlaela Desandi
Jakarta -

Pendidikan vokasi termasuk SMK menjadi salah satu jawaban yang dipersiapkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam memenuhi bidang ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk menjadi tenaga kerja yang mumpuni, murid SMK perlu memiliki skill atau kemampuan yang baik pula.

Hal tersebut juga menjadi perhatian Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti. Menteri Mu'ti menyebut telah memiliki 4 strategi yang disiapkan untuk meningkatkan skill murid SMK sehingga jadi tenaga kerja mumpuni.

Apa saja? Ini strategi yang disiapkan selengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4 Strategi Kemendikdasmen untuk SMK

1. SMK 4 Tahun

Menurut Sekum PP Muhammadiyah itu, penerapan SMK dalam jangka waktu pendidikan 4 tahun bukan hal yang tidak mungkin. Hingga saat ini, Mu'ti menyebut sudah ada beberapa SMK yang sejak awal menerapkan masa studi 4 tahun, salah satunya SMK Pembangunan di Semarang.

ADVERTISEMENT

"Di Semarang itu ada dulu namanya SMK Pembangunan, itu 4 tahun sejak awal. Satu tahun terakhir dipersiapkan mereka masuk dunia kerja, seperti D1 tetapi tetap saja SMA," tutur Mu'ti.

Hal itu disampaikannya kala menjadi pembicara di acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Gedung Bank Mega, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025), ditulis Rabu (29/10/2025).

2. SMK Berbasis Keunggulan Lokal

Strategi kedua adalah menghadirkan SMK yang berbasis keunggulan lokal di daerah lokasi sekolah tersebut ada. Jika SMK hadir di daerah penghasil kopi atau teh, maka keunggulan mengolah kopi atau teh akan dihadirkan.

"Itu kita dorong supaya program keahlian yang dikembangkan adalah yang memang berpotensi, yang ada potensi lokal," jelasnya.

3. SMK Sesuai dengan Industri

Selanjutnya, murid SMK ke depan akan dipersiapkan keahliannya sesuai keinginan dunia industri pada sebuah perusahaan. Hal ini disebutnya dengan program Tailor Made training.

Program ini memungkinkan murid menjalani penyesuaian materi, durasi, dan metode tertentu agar lulusannya lebih siap kerja, karena proses praktik dibuat berdasarkan permintaan pasar tenaga kerja.

Pemerintah akan menjalin kerja sama dengan sebuah perusahaan untuk penyaluran tenaga kerja. Salah satu contoh kerja sama yang ia tahu adalah dengan perusahaan penangkapan ikan yang kekurangan tenaga ahli untuk mesin pendingin di kapal.

"Mereka (murid SMK) praktiknya tidak kami siapkan di lab, tapi langsung di kapal, di perusahaan itu, dengan catatan begitu lulus, dia harus kerja di situ," urai Mu'ti.

4. Bekerja di Luar Negeri

Kemendikdasmen telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Kementerian P2MI) untuk menyiapkan tenaga yang akan bekerja di luar negeri. Saat ini, Menteri Mu'ti juga mengantongi sejumlah daftar SMK yang memiliki kerja sama dengan luar negeri.

"Jumlahnya ratusan, terutama di negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, yang memang perlu tenaga untuk bekerja di berbagai sektor," jelasnya.

Mu'ti menegaskan berbagai strategi ini bukan sekeder trobosan, tetapi sudah berjalan. Namun, strategi ini baru berjalan satu tahun, baru mulai dan akan terus dipantau hasilnya.




(det/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads