Tes Kompetensi Akademik (TKA) akan segera digelar. Untuk jenjang SMA/SMK/MA TKA digelar 1-9 November 2025 sementara SMP/MTs dan SD/MI pada Maret-April 2026.
Sejumlah sekolah dasar pun mulai mempersiapkan diri menghadapi pelaksanaan yang menjadi bagian dari evaluasi akhir jenjang pendidikan tersebut. Beragam strategi disiapkan pihak sekolah agar siswa dapat menghadapi TKA dengan optimal, tanpa tekanan berlebih.
Di Surabaya, SD Muhammadiyah 4 Pucang menyusun strategi khusus untuk mendampingi siswa menghadapi TKA. Kepala sekolah Eddy Susanto mengatakan pihaknya melakukan koordinasi intensif dengan guru dan tim kurikulum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami merapatkan barisan, menyiapkan diri dengan kita rapat dengan teman-teman dari kurikulum. Kemudian dari guru-guru, kita kumpulkan, kemudian kita siapkan strategi apa agar anak sukses TKA," katanya kepada detikEdu saat ditemui dalam acara pameran Karya Raya 2025 di TIM, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Sekolahnya kini menggunakan dua kurikulum, yakni reguler dan Cambridge. Sehingga pihaknya telah menyesuaikan materi pembelajaran agar tetap sejalan dengan kebutuhan TKA.
"Jadi materi persiapan TKA itu kita bedah dulu, kemudian disesuaikan karena sekolah kami ada dua kurikulum, ada kurikulum reguler, ada kurikulum Cambridge", katanya.
Pembiasaan Literasi Dilakukan Lebih Dini
Tidak hanya fokus pada kelas 6, SD Muhammadiyah 4 Pucang juga memberikan pembinaan literasi dan numerasi sejak kelas 1 hingga 5. Sekolah juga menyediakan program membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, serta pojok baca yang didukung oleh donasi buku dari wali murid setiap semester.
"Kemudian ada penunjang dengan adanya membaca 15 menit sebelum pembelajaran, kita siapkan juga di sekolah kami alhamdulillah sudah ada pojok baca, infaq dari wali murid tiap semester mengumpulkan donasi untuk buku buku bacaan anak-anak, ketika pembagian rapor mereka menyumbangkan buku," tambahnya.
Pematangan Materi TKA
Sementara itu, di Malang, SDN Lebakharjo 04 juga mempersiapkan siswa mengikuti TKA sesuai arahan dari Dinas Pendidikan. Kepala sekolah Edy Siswanto menyebut sekolahnya fokus pada penguatan materi matematika dan bahasa yang menjadi bagian dari TKA untuk jenjang SD.
"TKA kita persiapannya tetap sesuai arahan dengan dinas, karena SD hanya matematika dan bahasa. Kita kenalkan kita latih pelajaran-pelajaran itu, setiap harinya saat belajar kita sudah mengetahui itu," ujarnya
Walau TKA tidak bersifat wajib untuk semua siswa SD, sekolah ini tetap mengikutkan seluruh siswa kelas 6 karena melihatnya sebagai momen penting.
"SD nggak wajib, tapi di sekolah kami itu karena momen jadi kita ikutkan semua," ujar Edy.
Dalam hal fasilitas teknologi penunjang, Edy menyebut sudah sepenuhnya siap, karena sebelumnya sekolah telah menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
"Untuk persiapan komputer hingga sistem itu sudah, secara online, kemarin kelas 5 ANBK kan kita online juga jadi sudah siapkan semua perangkatnya," katanya.
Edy berharap TKA bisa menjadi bagian dari pembelajaran yang berkelanjutan, bukan sekadar euforia sesaat.
"Kalau bisa, TKA ini benar-benar masuk ke sistem pembelajaran, bukan hanya sekadar tes masuk sekolah selanjutnya," tutupnya.
(cyu/nwk)