Jawaban Istana soal Usulan JPPI agar MBG Disetop

ADVERTISEMENT

Jawaban Istana soal Usulan JPPI agar MBG Disetop

Eva Safitri - detikEdu
Kamis, 25 Sep 2025 18:30 WIB
Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg), Juri Ardiantoro (Dwi R/detikcom)
Foto: Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg), Juri Ardiantoro (Dwi R/detikcom)
Jakarta -

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) meminta agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dihentikan lantaran kasus keracunan yang terjadi di berbagai daerah. Mereka menilai ini adalah kesalahan sistemik, bukan semata teknis.

Usulan itu kini telah dijawab pihak istana. Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro mengatakan pemerintah akan menerima semua masukan mengenai MBG.

"Tentu didengar ya. Beberapa aspirasi dari berbagai kalangan yang minta ada evaluasi total, ada pemberhentian sementara, ada juga sambil jalan kita perbaiki tapi tidak perlu menghentikan secara total," ungkap Wamensetneg Juri dalam keterangannya (25/9/2025), dikutip dari detiknews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut sejauh ini program MBG akan tetap berjalan. Juri turut menekankan pemerintah akan mengevaluasi total dan mencari jalan keluar atas permasalahan yang ada.

ADVERTISEMENT

"Tentu ini akan menjadi masukan yang baik buat pemerintah. Tapi sampai hari ini MBG akan tetap jalan dan masalah yang terjadi segera akan diatasi, dievaluasi, dicari jalan keluar sehingga seperti kata Pak Presiden, MBG betul-betul menjadi program yang memang dibutuhkan anak-anak," kata dia.

Ia yakin Presiden telah memberi arahan kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk mengatasi masalah tersebut dan membuat mitigasi pencegahan ke depannya. Juri memastikan pemerintah telah mengambil langkah cepat terkait permasalahan dalam MBG. Ia berharap semua pihak bekerja sama agar MBG tetap berjalan dengan baik.

"Tentu saja semua hal yang terjadi baik menyangkut keracunan, atau mungkin. Ada isu lain yang tidak pas dalam penyelenggaraan MBG ini menjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Dan pemerintah sudah mengambil langkah-langkah cepat untuk mengatasi masalah ini," jelasnya.

"Yang penting kita menyelamatkan program yang baik ini karena program ini dibutuhkan oleh anak-anak kita, oleh masyarakat kita. Sehingga jangan sampai terjadi demoralisasi dalam program ini karena kasus-kasus itu. Pasti akan kita cari jalan keluar untuk mengatasi kejadian-kejadian yang tidak diharapkan ini," lanjut Juri.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads