Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti meminta agar proses renovasi sekolah SMKN 1 Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang atapnya ambruk bisa diselesaikan akhir tahun. Pihaknya telah menyediakan dana perbaikan sekolah secara swakelola.
Sekum PP Muhammadiyah tersebut mengatakan alokasi anggaran untu perbaikan sekolah ini memang sudah ada. Termasuk untuk SMKN 1 Cileungsi.
"Sudah ada alokasi anggarannya untuk tahun 2025. Sehingga setelah ini nanti akan ada follow up dari Pak Direktur SMK untuk langsung nanti berkoordinasi dengan Ibu Kepala Sekolah," katanya saat mengunjungi SMKN 1 Cileungsi, Kamis (11/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur SMK Kemendikdasmen, Arie Wibowo menyebut sejauh ini perhitungan biaya renovasi SMKN 1 Cileungsi sekitar Rp 2 miliar. Dana tersebut akan dipakai untuk memperbaiki empat bangunan yang rusak.
Perbaikan Diharapkan Rampung Desember Ini
Kemudian Mu'ti menyampaikan bahwa alokasi dana perbaikan SMKN 1 Cileungsi ini berasal dari anggaran tahun 2025. Dengan begitu, seharusnya rampung pada Desember ini.
"Kan nanti swakelola. Jadi masing-masing sekolah batas akhirnya sebelum 15 Desember. Karena itu pakai anggaran tahun ini," tuturnya.
Selain perbaikan sekolah, Mu'ti juga memberikan kesempatan SMKN 1 Cileungsi untuk mengajukan penambahan kelas baru jika dibutuhkan. Caranya dengan mengajukan kepada Dinas Pendidikan setempat.
"Supaya sekolah yang rusak khususnya atap yang rusak ini bisa diperbaiki. Dan untuk nanti penambahan ruang kelas baru mungkin bisa diajukan untuk Pak Kadisdik ya. Bisa diajukan untuk tahun depan," katanya.
Mu'ti juga meminta kepada Kepala Sekolah untuk tidak terlalu khawatir. Pihaknya akan membantu dalam perbaikan sekolah.
"Nah bencana tidak harus selalu bencana alam. Tapi bencana seperti ini juga bencana kan. Nah karena itu maka ini kan di luar kemampuan Ibu Kepala Sekolah. Semua sudah terjadi dan nanti kita akan perbaiki," ujarnya.
TKA Dipastikan Tetap Berjalan
Adapun untuk sementara ini, siswa SMKN 1 Cileungsi akan menjalani sekolah secara hybrib. Kemendikdasmen telah menyediakan sebanyak tiga tenda darurat.
"Kalau yang sekarang untuk darurat kan ada 3 ya. Ada 3 tenda untuk emergensi. Anak-anak belajar sementara. Tadi Ibu Kepala Sekolah menyampaikan nanti belajarnya secara pergantian. Sebagian hybrid nanti kan secara pergantian mereka di sini," kata Mendikasmen.
Kepala SMKN 1 Cileungsi, Meisye Yeti memastikan Tes Kemampuan Akademik (TKA) tetap berjalan meskipun gedung dalam masih kondisi perbaikan. Ia mengatakan masih ada ruang-ruang yang bisa dimanfaatkan.
"Ya, TKA dan lain-lain. Saya maksimalkan, karena ada masjid juga. Kita punya masjid, punya perpustakaan bisa dipergunakan untuk kegiatan pembelajaran semuanya," ujarnya.
(cyu/pal)