Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengunjungi SMKN 1 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat usai atap ruang sekolah roboh pada Kamis (11/9/2025). Sebelumnya, atap empat ruang kelas roboh Rabu siang.
Ia memastikan kondisi terkini dari sekolah maupun siswa dan guru yang menjadi korban. Ada 31 siswa dan 2 guru yang mengalami luka-luka akibat tertimpa bangunan. Beberapa di antaranya dirawat di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi ini adalah bagaimana kita memang harus memperhatikan kondisi sekolah kita sebagai tempat supaya anak-anak kita belajar dengan aman dengan nyaman," kata Mu'ti di SMKN 1 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/9/2025).
SMKN 1 Cileungsi Akan Dapat Rp 2 M untuk Renovasi
Kunjungan Mu'ti sekaligus memastikan bahwa sekolah akan segera diperbaiki. Kemendikdasmen telah menyiapkan dana bantuan Rp 2 miliar.
"Tadi estimasi untuk bangunan ini sekitar Rp 2 miliaran," kata Direktur SMK Kemendikdasmen, Arie Wibowo yang turut mendampingi Mendikdasmen.
Mu'ti mengatakan pihak sekolah bisa berkoordinasi lebih lanjut dengan Direktorat SMK Kemendikdasmen dan pihak Dinas Pendidikan Jawa Barat terkait perbaiman bangunan sekolah.
"Semua sudah terjadi dan nanti kita akan perbaiki. Sudah ada alokasi anggarannya untuk tahun 2025 sehingga setelah ini nanti akan ada follow up dari Pak Direktur SMK untuk langsung nanti berkoordinasi dengan Ibu Kepala Sekolah," tutur Mu'ti.
Mendikdasmen juga menyebut SMKN 1 Cileungsi bisa mengajukan penambahan kelas baru. Pengajuan bisa dilakukan lewat Dinas Pendidikan Jawa Barat.
"Supaya sekolah yang rusak, khususnya atap yang rusak ini, bisa diperbaiki. Dan untuk nanti penambahan ruang kelas baru mungkin bisa diajukan untuk Pak Kadisdik ya. Bisa diajukan untuk tahun depan," tutur Mu'ti.
Siswa Belajar Daring untuk Sementara
Kepala SMKN 1 Cileungsi, Meisye Yeti mengatakan pembelajaran saat ini berlangsung secara daring hingga Jumat. Siswa dipastikan belajar di rumah masing-masing.
"Untuk kegiatan belajar mengajar hari ini, hari Kamis dan hari Jumat, full daring. Insyaallah untuk hari Senin kita akan bergilir, ada yang daring, ada yang luring," kata Meisye.
Meisye menceritakan, usai kejadian robohnya atap sekolah banyak pihak yang berdatangan untuk membantu. Mulai dari Damkar, PLN, BPBD, dan lainnya.
"Alhamdulillah, kemarin yang hadir di sini, dari pemerintah daerah Kabupaten Bogor, ada Bapak Bupati, Wakil Bupati juga, ada Bapak Kapolres, ada Bapak Dandim juga, ada Ketua Dewan," katanya.
Kemendikdasmen Siapkan Tenda Darurat
Selain uang santunan dan dana untuk perbaikan sekolah, Kemendikdasmen juga menyalurkan tiga buah tenda darurat. Tenda ini bisa digunakan untuk mendukung pembelajaran untuk sementara waktu.
"Pak Menteri mau ke sini, dia akan memberikan bantuan juga gitu kan ya, untuk anak-anak yang terdampak seperti itu. Ini akan difungsikan sebagai pembelajaran juga, tenda ini juga ada tiga tenda, ini mudah-mudahan cukup, kita juga ada masjid," ungkap Meisye.
Untuk mengantisipasi peristiwa serupa terjadi, pihak Disdik Provinsi Jawa Barat akan mulai melakukan peninjauan sekolah-sekolah yang bangunannya sudah mulai rapuh.
Kepala Disdik Jawa Barat, Purwanto menyebut sekolah yang kondisinya serupa akan direhabilitasi.
"Jadi kelas sejenis ini akan kita rehab. bekerja sama dengan kementerian. Berbagi sharing gitu ya. Yang ini, kita kan sudah anggarkan nih di 2025 sama RKB," kata Purwanto.
(cyu/twu)