Sebut 'Kalau Mau Cari Uang, Jangan Jadi Guru', Menag Minta Maaf

ADVERTISEMENT

Sebut 'Kalau Mau Cari Uang, Jangan Jadi Guru', Menag Minta Maaf

Devi Setya - detikEdu
Rabu, 03 Sep 2025 19:26 WIB
Menag Nasaruddin Umar
Foto: dok. detikcom
Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar sempat menyebutkan 'kalau mau cari uang, jangan jadi guru'. Menag meminta maaf dan tak bermaksud merendahkan guru.

"Banggalah menjadi seorang guru. Teman-teman sekalian jangan minder, menjadi seorang guru itu mulia sekali halalan thoyibah, rezekinya Insya Allah. Jangan ikut-ikutan terhadap pedagang yang memang tujuannya mencari uang. Sedangkan guru itu tujuannya mulia, bagaimana memintarkan anak orang itu tujuannya, bukan cari uang. Kalau mau cari uang jangan jadi guru, jadi pedagang lah," kata Menag Nasaruddin.

Hal itu disampaikan Menag dalam arahannya pada pembukaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) batch 3 di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Rabu (3/9/2025) seperti dikutip dari YouTube UIN Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag menegaskan bahwa profesi guru adalah pekerjaan yang mulia sehingga seorang guru harus memiliki niat yang tulus dalam mengajar.

"Insya Allah pekerjaan yang paling mulia itu adalah memintarkan orang yang bodoh, itu amal jariyah, lebih kuat amal jariyahnya daripada pedagang yang membangun masjid," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Atas pernyataan di UIN Jakarta itu, Menag menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf terkait potongan video pernyataannya yang sempat menimbulkan tafsir berbeda mengenai profesi guru.

"Saya menyadari bahwa potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat dan melukai perasaan sebagian guru. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada niat sedikitpun bagi saya untuk merendahkan profesi guru," ujar Menag yang dikutip dari keterangan tertulis yang dilansir detikHikmah, Rabu (3/9/2025).

Justru sebaliknya, Menag ingin menegaskan bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia. Dengan ketulusan hati para gurulah generasi bangsa ditempa.

Menag Juga Mengabdi Jadi Guru

Menag juga menambahkan bahwa dirinya pun seorang guru.

"Puluhan tahun hidup saya, saya abdikan di ruang kelas, mendidik mahasiswa, menulis, dan membimbing. Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak," imbuhnya.

Komitmen Pemerintah untuk Guru

Menag menegaskan bahwa pemerintah, khususnya melalui Kementerian Agama (Kemenag), berkomitmen menghadirkan langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru di antaranya:

Kenaikan tunjangan profesi tahun 2025

227.147 Guru non-PNS menerima kenaikan tunjangan profesi. Jika sebelumnya mereka memperoleh Rp1,5 juta per bulan, kini jumlahnya bertambah Rp500 ribu sehingga menjadi Rp2 juta per bulan.

Peningkatan kompetensi

Saat ini lebih dari 102 ribu guru madrasah dan guru pendidikan agama tengah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan. Bila ditotal, sepanjang 2025 ada 206.411 guru yang menjalani program penting ini.

Padahal, pada 2024 hanya 29.933 yang ikut PPG. Artinya ada kenaikan hingga 700% pada tahun ini. PPG bukan sekadar pelatihan, tetapi juga menjadi syarat utama bagi guru untuk mendapatkan Tunjangan Profesi Guru (TPG).

Pengangkatan guru honorer

Sebanyak 52 ribu guru honorer berhasil diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Semua ini adalah bentuk nyata perhatian negara bagi peningkatan kesejahteraan sekaligus penguatan kapasitas para guru," jelas Menag.

Menag kembali menegaskan pandangannya tentang profesi guru.

"Bagi saya, guru bukan hanya pekerjaan, tetapi panggilan jiwa. Dan karena kemuliaannya itulah negara wajib hadir memperhatikan kesejahteraannya. Mari kita bersama menjaga martabat guru, sebab dari tangan merekalah masa depan bangsa lahir dan tumbuh," lanjut Menag Nasaruddin.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Menag: Kalau Mau Cari Uang Jangan Jadi Guru, Jadi Pedaganglah"
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads