Prabowo Mau Cari Uang buat Tambah Revitalisasi-Renovasi Sekolah

ADVERTISEMENT

Prabowo Mau Cari Uang buat Tambah Revitalisasi-Renovasi Sekolah

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 15 Agu 2025 12:32 WIB
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan perdananya dalam Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR–DPD di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Presidn Prabowo beberkan ingin cari uang tambahan untuk program revitalisasi-renovasi sekolah di pidato kenegaraan pertamanya di sidang tahunan MPR 2025. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Revitalisasi dan renovasi sekolah menjadi salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Dalam 299 hari masa jabatannya, Prabowo menegaskan akan ada 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah yang akan direvitalisasi pada 2025.

"Pendidikan sangat penting, kita juga akan renovasi lebih dari 13 ribu sekolah dan 1.400 madrasah," tuturnya dalam pidato kenegaraan pertama Presiden Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Prabowo meyakini jumlah ini masih sedikit dan jauh dari target seluruh sekolah di Indonesia. Namun, ia menegaskan 2025 adalah tahun permulaan. Ke depan, pihaknya akan mencari dana agar renovasi sekolah bisa merata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini masih jauh kurang dari yang kita inginkan, tapi tahun ini adalah permulaan, tahun depan kita akan cari uang untuk menambah hal ini," tegasnya lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

Distribusi 288 Ribu Smart Platform

Selain revitalisasi/renovasi sekolah, program PHTC lain Presiden Prabowo di bidang pendidikan adalah digitalisasi pendidikan. Di 2025, ia menyatakan telah menyebarkan 288 ribu platform pintar melalui smartboard atau smart TV.

"Untuk mengejar ketertinggalan kita, tahun ini kita akan sebarkan 288 ribu layar pintar, smart platform, smart TV yang akan kami distribusi ke sekolah-sekolah hingga ke pelosok-pelosok," bebernya.

Pengadaan smart platform diharapkan agar anak-anak Indonesia yang tinggal di pelosok negeri tidak tertinggal dalam mengikuti pembelajaran seperti anak kota. Terutama di daerah dengan kesediaan guru yang sedikit.

"Agar anak-anak di desa tertinggal yang tidak ada guru yang bagus bisa dapat mengikuti pelajaran dari guru-guru terbaik yang mengajar secara virtual," tegasnya.

Sebagai informasi, program revitalisasi sekolah dan digitalisasi pendidikan berada di bawah kewenangan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Kementerian Agama (Kemenag) khusus madrasah. Kedua program ini diluncurkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei lalu.

Di ranah Kemendikdasmen, Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyebut alokasi dana untuk program revitalisasi dan renovasi sekolah adalah Rp 16,9 triliun. Awalnya, program ini menargetkan 10.395 sekolah, tetapi meningkat per Agustus 2025 meningkat 32,4% sehingga jumlahnya menjadi 13.800 sekolah.

"Program revitalisasi sekarang sudah mulai berlangsung dan diperkirakan menyerap 422.981 tenaga kerja daerah," ucap Mu'ti dalam acara Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru di Gedung A Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025) lalu.

Sedangkan penyediaan smart platform dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan secara eksternal. Pada Hardiknas, Menteri Mu'ti menyebutkan jumlah realisasi pengadaan smart platform adalah untuk 15 ribu satuan pendidikan dengan alokasi dana Rp 2 triliun.

Kendati demikian, jumlahnya kian meningkat seperti yang dilaporkan Presiden Prabowo yakni mencapai 288 ribu platform pintar/layar pintar/smart TV.




(det/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads