Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan 143 guru Sekolah Rakyat yang menyatakan diri mundur sudah ada gantinya. Sosok yang akrab disapa Gus Ipul ini lebih memilih menyebutnya sebagai "tidak memenuhi panggilan" dibandingkan istilah mundur.
Ia menjelaskan, sejak awal Kementerian Sosial mengharapkan para pendaftar Sekolah Rakyat memiliki komitmen untuk ditempatkan di wilayah mana pun. Meski demikian, bagi mereka yang tidak bersedia, Gus Ipul menegaskan keputusan tersebut tetap dihormati.
"Harapannya sebenarnya bagi siapapun yang ikut seleksi guru di sekolah rakyat itu siap ditempatkan di manapun. Harapannya begitu, tapi jika ada yang memang tidak memenuhi panggilan dalam kurung mengundurkan diri tentu kami menghargai, sangat menghormati," tutur Gus Ipul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikannya usai melantik 1.323 guru Sekolah Rakyat tahap 1 di Gedung Aneka Bhakti, Kemensos, Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Dilantik Awal September
Per hari ini, Jumat (8/8/2025) Gus Ipul menyatakan seluruh formasi dari guru yang mengundurkan diri sudah sepenuhnya terisi. Para guru ini nantinya akan dilantik dengan guru-guru lain yang mengajar di 59 titim Sekolah Rakyat tahap dua.
Ia juga memastikan bila guru-guru yang mengundurkan diri tidak mengganggu proses belajar-mengajar di Sekolah Rakyat. Hal ini dikarenakan, guru yang mundur mayoritas ditempatkan di Sekolah Rakyat yang belum beroperasi.
"Tapi saya pastikan bahwa guru-guru yang mengundurkan diri sudah ada penggantinya dan tidak mengganggu proses belajar-mengajar di Sekolah Rakyat karena sebagian besar yang mundur itu kebetulan berada di Sekolah Rakyat yang belum beroperasi," ungkapnya.
Seluruh guru Sekolah Rakyat yang belum dilantik akan diresmikan sekitar akhir Agustus atau awal September 2025 mendatang.
"Jadi ini Insya Allah akan kita lantik kalau tidak di akhir Agustus ini, di awal September. Itu Kepala Sekolah dan guru-guru dan sekaligus guru yang menggantikan yang mundur kemarin," tandasnya.
(det/pal)