Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) minta guru non-ASN yang sudah menerima insentif untuk segera ikut program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Hal ini dilakukan untuk semakin meningkatkan kesejahteraan mereka sebagai pendidik Indonesia.
Sekjen Kemendikdasmen Suharti menyebutkan bantuan insentif bagi guru non-ASN 2025 diberikan kepada 341.248 guru. Mereka yang menerima insentif dipastikan telah memenuhi kriteria, terutama tentang kualifikasi pendidikan.
"Bantuan insentif bagi guru non-ASN 2025 diberikan kepada 341.248 guru. (Penerima) tentu saja yang telah memenuhi kriteria, termasuk telah memiliki kualifikasi minimal S1 atau D4 namun belum memiliki sertifikasi profesi," tutur Suharti dalam acara Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru di Gedung A Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah besaran insentif yang diterima guru adalah sebesar Rp 300 ribu untuk 7 bulan, sehingga jumlah keseluruhannya Rp 2,1 juta/tahun/guru. Dana bantuan ini dicairkan sekaligus mulai Agustus 2025.
"Para guru yang memenuhi kriteria akan menerima insentif sebesar Rp 300 ribu per bulan untuk 7 bulan dan akan diberikan sekaligus. Jadi bapak ibu penerima hari ini sudah sebagian besar menerima anggaran tersebut, Rp 2,1 juta per guru per tahun," sampai Suharti lebih lanjut.
Dengan bantuan ini, Suharti berharap para penerima insentif bisa segera mengikuti program PPG. Mengingat pada 2025 Kemendikdasmen mengalokasikan anggaran untuk PPG bagi 808.570 guru.
"Kami berharap pada penerima insentif dapat segera mengikuti program PPG sehingga lebih lanjut layak untuk menerima tunjangan profesi juga bahkan tunjangan khusus bagi mereka yang mengajar di wilayah khusus," katanya.
Sudah Ditransfer 85 Persen
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut insentif bagi guru non-ASN merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Insentif ini akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru.
Hingga saat ini, Kemendikdasmen sudah mentransfer batuan sebesar Rp 716 miliar atau mencapai lebih dari 85%. Tidak hanya insentif bagi guru non-ASN, dalam menyambut Hari Kemerdekaan ke-80 RI, Kemendikdasmen juga memberikan dua kado lainnya, yakni:
1. Bantuan subsidi upah (BSU) untuk pendidikan PAUD nonformal sebesar Rp 300 ribu untuk dua bulan yang ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru.
2. Bantuan afirmasi kualifikasi akademik S1/D4 bagi 12.500 guru melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di 112 perguruan tinggi.
Melalui bantuan ini Menteri Mu'ti berharap kinerja guru di Indonesia bisa meningkat. Terutama untuk memberikan kualitas pembelajaran yang terbaik untuk anak-anak bangsa.
"Dengan kado tersebut, para guru sebagai garda terdepan pendidikan diharapkan meningkatkan kinerja dan kompetensi guna meningkatkan kualitas pembelajaran," tanda Mu'ti.
(det/nah)