BPIP Usul Pancasila Masuk Soal Mapel Wajib TKA, Begini Kata Mendikdasmen Mu'ti

ADVERTISEMENT

BPIP Usul Pancasila Masuk Soal Mapel Wajib TKA, Begini Kata Mendikdasmen Mu'ti

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 31 Jul 2025 18:00 WIB
Mendikdasmen Abdul Muti jawab usulan BPIP tentang penyusupan materi Pendidikan Pancasila di soal-soal mapel wajib TKA.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti jawab usulan BPIP tentang penyusupan materi Pendidikan Pancasila di soal-soal mapel wajib TKA. Foto: (Devita Savitri/detikcom)
Jakarta -

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi usul berbagai materi Pendidikan Pancasila hadir di soal mata pelajaran (mapel) wajib Tes Kemampuan Akademik (TKA). Dalam hal ini, ia memberi contoh terkait mapel bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

"Di sini saya mengusulkan agar Pendidikan Pancasila ini menjadi (bagian) mata ujian nasional. Tapi supaya tidak menambah beban, misalnya mata pelajarannya itu bahasa Indonesia tapi pertanyaan nya itu isinya tentang Pancasila, bahasa Inggris juga begitu," tutur Yudian dalam acara Rakornas "Pembentukan Karakter Anak Bangsa melalui Efektivitas Penerapan Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Agama pada Satuan Pendidikan RA, MI, MTs, MA/MAK" di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawaban Mendikdasmen

Mengenai usulan itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyambutnya dengan baik. Ia menyebut hal ini sebagai gagasan yang bagus, tetapi nantinya diserahkan kepada tim penyusun soal TKA.

"Itu nanti bisa dibicarakan secara teknis oleh tim penyusun soal ya. Tapi ya saya kira itu gagasan yang bagus," jelas Mu'ti.

ADVERTISEMENT

Ketika disinggung apakah memungkinkan usulan ini diimplementasikan dalam soal ujian TKA bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, Mu'ti membenarkannya. Kendati demikian, ia kembali menyerahkan teknis kepada tim penyusun soal.

"Ya mungkin saja, tinggal nanti teknisnya bagaimana oleh tim penyusun soal yang nanti akan lebih konkrit pelaksanaannya," sambung Mu'ti.

Ingin Pancasila Tidak Diterapkan di Satu Mapel

Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala BPIP Rima Agristina menambahkan bila pihaknya ingin pertanyaan terkait Pancasila tidak hanya hadir di mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Dengan begitu, meski siswa tengah mempelajari mapel bahasa, tetap ada pertanyaan yang bisa dikaitkan dengan Pancasila.

"Jadi, pembelajaran bahasa pun pertanyaannya bisa berkaitan dengan Pancasila. Belajar bahasa Inggris pun itu pertanyaannya bisa terkait dengan Pancasila," bebernya.

"Karena memang mata pelajaran Pancasila adalah etika dari pembelajaran keseluruhan ilmu pengetahuan yang kita laksanakan di dalam pembelajaran di sekolah," sambungnya.

Rima menilai penyisipan materi Pendidikan Pancasila di mapel wajib perlu dilakukan untuk membangun karakter anak Indonesia melalui nilai-nilai Pancasila. Menurutya, penerapan pendidikan Pancasila penting untuk diajarkan sejak dini.

Dengan begitu, ia berharap agar materi Pendidikan Pancasila terus dikuatkan di sekolah-sekolah. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan buku teks utama Pendidikan Pancasila yang dibuat BPIP bersama Kemendikdasmen," tandasnya.

Sebagai informasi dalam acara Rakornas ini, BPIP bekerja sama dengan Kemendikdasmen meluncurkan buku teks utama (BTU) Pendidikan Pancasila jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah. BTU disusun bersama 120 ahli dari berbagai bidang yang terdiri dari 24 buku siswa dan guru.

BTU menghadirkan materi Pendidikan Pancasila yang sesuai dengan fakta sejak kelahiran Pancasila, perumusan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, serta pandangan hidup bangsa. BTU Pendidikan Pancasila memiliki muatan materi kognitif sebanyak 30 persen dan materi afektif psikomotorik sebanyak 70 persen.

Lantaran BTU juga diperuntukan bagi guru, BPIP berharap guru bisa berperan menjadi pengajar sekaligus pendidik yang membentuk karakter bangsa.




(det/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads