Mendikdasmen: Deep Learning Bisa Diterapkan di Lintas Mata Pelajaran

ADVERTISEMENT

Mendikdasmen: Deep Learning Bisa Diterapkan di Lintas Mata Pelajaran

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 22 Jul 2025 16:30 WIB
Mendikdasmen, Abdul Muti
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti. Foto: YouTube Kemendikdasmen
Jakarta -

Terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025, menginstruksikan pemberlakuan pembelajaran mendalam atau deep learning di satuan pendidikan mulai tahun ajaran 2025/2026. Seperti apa penerapannya?

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut deep learning bisa diterapkan beririsan dengan model Kurikulum 2013. Begitu juga dengan Kurikulum Merdeka.

"Beberapa hal dan pembelajaran dengan pendekatan mendalam ini bisa saja terintegrasi atau memiliki model Kurikulum 2013, bisa juga dalam beberapa hal menyangkut pendekatan yang mendalam itu juga ada beberapa irisannya Kurikulum Merdeka yang dua-duanya masih bisa dipakai untuk sistem yang ada sekarang ini," kata Mu'ti dalam webinar Sosialisasi Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 yang disiarkan YouTube Kemendikdasmen, Selasa (22/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaitan dengan implementasi deep learning ini, Mu'ti mengatakan pembahasannya bisa dikemas dengan berbagai tema. Termasuk juga bisa dibahas di lintas mata pelajaran.

"Satu pokok bahasan itu bisa dikaitkan dengan berbagai tema yang sejalan dan mungkin juga lintas pelajaran," jelas Mendikdasmen.

ADVERTISEMENT

Deep Learning Bisa Mengubah Muatan Mapel

Mu'ti menjelaskan karakteristik dari pembelajaran mendalam adalah pembelajaran yang sempit tetapi mendalam. Sehingga penerapannya bisa jadi mengubah muatan dari mata pelajaran yang sudah ada.

"Menegaskan bahwa penerapan pembelajaran mendalam sebagaimana diatur dalam Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 ini meniscayakan adanya perubahan dari sisi muatan dalam masing-masing mata pelajaran," papar Mu'ti.

Deep learning juga bisa dikaitkan dengan pembelajaran pada konteks budaya, sosial, dan tantangan sehari-hari. Menurut Mu'ti, harapannya pembelajaran mendalam ini dapat menjadi fondasi pengembangan kesadaran diri secara spiritual, sosial, bermakna, kontekstual, dan relevan dengan kehidupan.

"Pembelajaran mendalam ini adalah satu pendekatan yang tidak hanya berdasarkan apa yang disebut dengan written curriculum yang berbasis pada apa yang tertulis di dalam kurikulum itu sendiri dan juga serangkaian mata pelajaran yang diajarkan di satuan pendidikan," kata Mu'ti.

Fokus Capaian Profil Lulusan lewat Deep Learning

Mu'ti menyampaikan pendekatan pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang fokus pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran. Tujuan pentingnya yakni untuk mencapai delapan dimensi profil lulusan yakni:

  1. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Kewargaan
  3. Penalaran kritis
  4. Kreativitas
  5. Kolaborasi
  6. Kemandirian
  7. Kesehatan
  8. Komunikasi.

"Pendekatan pembelajaran mendalam saat ini merupakan strategi utama di dalam peningkatan kualitas belajar mengajar. Pendekatan ini mendorong murid untuk tidak sekedar menghafal informasi melainkan memahami secara utuh," ungkap Mu'ti.




(cyu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads