Tahun ajaran waktu memungkinkan siswa mencoba hal-hal yang sebelumnya belum pernah dilakukan di sekolah. Salah satunya mengembangkan leadership skill melalui organisasi. Ada beragam opsi organisasi sekolah yang bisa melatih jiwa kepemimpinan.
Jiwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk memimpin, memotivasi, dan memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Jiwa kepemimpinan bisa ditumbuhkan sejak dini, termasuk sejak usia sekolah, dikutip dari laman Binus School Bekasi.
Skill Kepemimpinan
Pengembangan jiwa kepemimpinan tak hanya soal memimpin suatu kelompok, tetapi juga menumbuhkan etika, karakter, nilai-nilai yang baik, dan skill untuk menjadi pemimpin yang efektif di masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepemimpinan seorang siswa melibatkan integritas, etika, dan tanggung jawab. Mengasah skill kepemimpinan bantu siswa paham pentingnya bertindak dengan jujur, adil, dan bertanggung jawab, seperti dijelaskan dalam laman Sekolah Regina Pacis.
Keterampilan sosial juga dipupuk saat siswa menumbuhkan jiwa kepemimpinan di organisasi sekolah. Siswa akan belajar skill komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan konflik yang efektif.
Jiwa kepemimpinan juga bantu seorang siswa menjadi penggerak dalam menciptakan perubahan positif. Siswa yang memiliki jiwa kepemimpinan dapat mengidentifikasi masalah, mencari solusi inovatif, dan merangkul orang lain untuk dapat bersama-sama menjalankan solusinya.
Memiliki jiwa dan skill kepemimpinan juga menjadi salah satu karakteristik pelajar yang dicari banyak pemberi beasiswa, baik beasiswa pemerintah, perusahaan, perguruan tinggi, maupun organisasi nonprofit. Begitu juga dengan pemberi kerja, magang, dan kegiatan sukarelawan.
Pemberian beasiswa bagi pelajar yang berjiwa kepemimpinan dapat bantu mereka mengakses pendidikan akademik dan nonakademik yang diminati, berkarier dan memecahkan masalah di bidangnya, sehingga bermanfaat bagi pemberi beasiswa itu sendiri maupun masyarakat luas.
Organisasi Sekolah yang Bisa Melatih Jiwa Kepemimpinan
Berikut sejumlah organisasi sekolah yang bisa diikuti siswa untuk menumbuhkan jiwa dan skill kepemimpinan.
OSIS
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) terdapat di SMP dan SMA. Para siswa anggota ekstrakurikuler kepemimpinan ini secara umum bertugas mengelola aktivitas kesiswaan di sekolah agar dapat mencapai tujuan positif, dikutip dari laman SMA Dwiwarna Boarding School.
Ketua OSIS bertugas memimpin organisasi dan rapat, menyusun program kerja OSIS, melaksanakan agenda kegiatan, dan mengkoordinasi kegiatan ekstrakurikuler, dan membangun komunikasi dengan sekolah lain.
Seorang ketua OSIS bertanggung jawab pada pembina OSIS. Pelaksanaan tugasnya didukung oleh wakil ketua OSIS, bendahara OSIS, dan sekretaris OSIS.
OSIS terbagi atas beberapa seksi, seperti kreativitas, dana usaha, teknologi informasi, pendidikan politik dan antikorupsi, prestasi akademik dan nonakademik, dan lain-lain. Para ketua seksi dan anggota bertanggung jawab pada ketua OSIS.
Menjadi anggota OSIS, siswa belajar menjadi pemimpin yang bertanggung jawab atas tugasnya, berkomunikasi efektif, memecahkan masalah, dan merangkul satu sama lain dan siswa di luar organisasi untuk mencapai tujuan baik.
Pramuka
Siswa belajar dasar-dasar dan teknik kepramukaan hingga bakti masyarakat melalui pramuka. Berbagai skill dipelajari siswa pada organisasi ini, seperti tali dan simpul, sandi, pertolongan pertama, kemah, hiking, climbing, survival, dan lain-lain.
Siswa anggota pramuka belajar mengembangkan diri, memimpin, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan bertanggung jawab di alam. Siswa juga belajar tenggang rasa dengan sesama dan mengayomi.
Koperasi Sekolah
Siswa anggota koperasi sekolah belajar prinsip-prinsip koperasi, penyediaan kebutuhan siswa dengan harga terjangkau, dan berwirausaha. Siswa belajar bertanggung jawab pada sesama siswa dan sekolah, serta mengelola keuangan dengan jujur dan amanah.
Pelajar juga belajar manajemen, pemasaran, dan pelayanan pelanggan melalui koperasi sekolah. Ada beragam bentuk usaha yang dapat dibuka, seperti fotokopi, penjilidan, penitipan barang atau loker, pengiriman paket, serta berjualan makanan ringan dan berat, alat tulis, minuman, seragam sekolah, bola, kok badminton, maupun karya seni siswa.
Siswa koperasi sekolah juga bisa menggelar bazar atau pameran di sekolah, maupun ikut bazar dan pameran di luar sekolah. Di samping menumbuhkan jiwa kepemimpinan, siswa di organisasi koperasi bisa belajar meningkatkan kesejahteraan warga sekolah dengan bertanggung jawab.
MPK
Majelis Perwakilan Kelas (MPK) adalah organisasi legislatif siswa yang mengawasi kinerja OSIS. MPK juga menyalurkan aspirasi siswa kepada pihak sekolah, baik ide maupun keluhan.
Siswa anggota MPK belajar bermusyawarah, menyusun program kerja, berkegiatan sosial, menjadi wadah aspirasi sesama siswa, dan mengawasi kinerja organisasi siswa lainnya.
Ekstrakurikuler
Ekskul Paskibraka, teater, tari, musik, basket, sepakbola, olimpiade sains, palang merah remaja (PMR), karya ilmiah remaja (KIR), jurnalistik, fotografi, film, bahasa Inggris, budaya Korea, sejarah, pariwisata, dan desain grafis merupakan beberapa di antara banyak organisasi ekstrakurikuler yang dapat diikuti atau didirikan siswa.
Tidak hanya seru karena mampu menjadi ruang siswa mendalami minat, ekskul juga dapat membantu pelajar menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Berikut sejumlah caranya:
- Belajar berinisiatif: Cari peluang untuk mengemukakan ide baru, membantu, dan mengelola kegiatan
- Mendengarkan aktif: Pemimpin yang baik pandai mendengarkan, simak dan pahami lawan bicara, dan komunikasikan respons dengan baik dan efektif
- Belajar dari mentor dan menjadi mentor: Pahami nasihat mentor atau pembimbing di dalam dan luar sekolah, serta ajarkan hal-hal baik yang dipetik pada anggota yang lebih baru
- Hadapi tantangan: Kendala teknis saat kegiatan, acara yang sepi peminat, kekurangan sumber daya dan dana, serta anggota yang kabur dari tanggung bisa muncul kapan saja, maka siswa perlu belajar mitigasi atau antisipasi risiko, memecahkan masalah, serta mengelola dampaknya (damage control).
- Bekerja dalam tim: Belajar keterampilan kerja sama dengan baik, baik di ekskul maupun proyek sekolah lainnya
- Ambil tanggung jawab: Coba belajar mengorganisasi kegiatan, acara, atau kelompok belajar.
- Memberi teladan positif: Bijak bersikap di sekolah dan luar sekolah, serta membagikan ilmu pada anak-anak yang belum dapat mengakses ilmu tersebut di daerah sekitar sekolah
Setiap siswa dapat memiliki jiwa kepemimpinan, selama mau belajar dan mencoba mempraktikkannya.
(twu/nwk)