Komisi X DPR RI mempertanyakan keseriusan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI mengenai penyiapan para calon guru. Anggota Komisi X DPR RI dari fraksi partai Nasdem, Furtasan Ali Yusuf menyampaikan usulan, lebih baik pendidikan guru sekaligus profesinya di-binding (diikat/disatukan).
"Hari ini terjadi orang jadi guru hanya jadi batu loncatan saja," kata Furtasan dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Mendiktisaintek pada Rabu (2/7/2025), seperti disiarkan melalui TVR Parlemen.
"Dia misalnya jurusan ekonomi, hukum, teknik, komputer. Karena dia tidak ada kerjaan yang lain, terpaksa jadi guru, kira-kira begitu. Begitu sudah jadi guru, dia bingung ngapain," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usulan soal Rekrutmen Guru
Furtasan menekankan karena guru merupakan suatu profesi, maka sejak awal semestinya diatur sejak awal. Ia berharap ke depannya setiap fakultas atau program studi ilmu kependidikan langsung disatukan dengan pendidikan profesi guru (PPG) sekaligus.
Ia juga memberikan usulan soal rekrutmen guru ke depannya.
Baca juga: Pakar Binus: AI Tak Gantikan Guru, Tapi... |
"Dan rekrutmen guru ke depan diupayakan bener-bener harus memprioritaskan yang dari PPG ini. Jadi tidak lagi program PPG tersendiri," ucapnya.
"Selama ini kan ada program-program PPG di luar ini. Menurut saya ini kita contoh saja best practice dari prodi kesehatan, dokter," lanjut Furtasan.
Ia juga mencontohkan di prodi keperawatan yang kelak lulusannya menjadi nurse (perawat). Furtasan beralasan penyatuan seperti ini supaya perencanaan profesi guru sejak awal sudah disiapkan dan benar-benar dijalani dengan baik.
"Alasannya adalah, (ini) jadi batu loncatan tadi," pungkasnya.
(nah/nwk)