Pemerintah akan menambah 100 Sekolah Rakyat di berbagai daerah. Total, akan ada 200 Sekolah Rakyat yang beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengatakan 100 Sekolah Rakyat tambahan akan menggunakan 112 balai latihan kerja (BLK) Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dan 45 gedung pemerintah daerah (pemda).
"Juli ini kita sudah aman 100 (unit sekolah) dan sekarang sedang kita persiapkan membangun 100 (unit tambahan)," kata Agus Jabo pada Diskusi Redaksi Sekolah Tanpa Sekat: Menembus Batas Lewat Sekolah Rakyat di Amanaia Menteng, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
200 Sekolah Rakyat ditargetkan untuk menampung 20.000 siswa. Saat ini, ada sebanyak 9.755 siswa yang sudah terdata.
Baca juga: Apakah Siswa Sekolah Rakyat Dapat Uang Saku? |
Persiapan Sekolah Rakyat Permanen
Terpisah, Agus Jabo mengatakan 200 Sekolah Rakyat di gedung Kemensos, Kemenaker, hingga pemda saat ini bersifat sementara. Sedangkan Sekolah Rakyat permanen akan dibangun di lahan-lahan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.
Sekolah Rakyat permanen ditargetkan beroperasi pada 2026. Para kepala daerah diminta segera mengusukan lahan untuk dapat menampung calon-calon siswa baru.
"Yang 200 ini, yang daerahnya ada (termasuk) di 200 titik ini, segera mengusulkan lahan. Lahan untuk membangun sekolah permanen yang akan dibangun tahun ini dan kemudian akan dibuka di tahun 2026," ucapnya saat audiensi dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baubau, Yusran Fahim-Hamsina Bolu; Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Tenggara, Ronal Kandoli-Fredy Tuda; Bupati Aceh Bireun, Mukhlis; serta Kepala Dinas Sosial Palu, Zuzik di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (25/6/2025), dikutip dari laman Sekolah Rakyat.
Sekolah Rakyat ditargetkan berdiri di 514 kabupaten/kota agar dapat menerima hingga 500.000 anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem se-Indonesia.
Sejumlah syarat lahan yang dapat diajukan yakni berstatus bukan tanah sengketa, aman atau tidak rawan bencana, serta memenuhi syarat luas tanah. Pada lahan tersebut akan didirikan ruang-ruang kelas, asrama, ruang makan, dapur, laboratorium, tempat ibadah, hingga perpustakaan.
"Sekarang perintah Presiden (ukuran lahan yang diusulkan) 8,2 hektare, yang paling ideal, tapi kalau kemudian (pemda) itu adanya cuma 6 hektare, ya nanti kita sesuaikan," ucapnya.
Sebelumnya pada penyelenggaraan Desk Sekolah Rakyat di Gedung Konvensi Kompleks Taman Makam Pahlawan Kalibata, 16-17 April dan 21-23 April 2025, sekitar 300 pemda membahas pengajuan dan mengajukan proposal usulan lahan lokasi permanen Sekolah Rakyat di daerah masing-masing. Usulan ini kemudian akan ditinjau pemerintah pusat.
(twu/pal)