RI Kekurangan 50 Ribuan Kepala Sekolah, Jabar Jadi Daerah Paling Butuh

ADVERTISEMENT

RI Kekurangan 50 Ribuan Kepala Sekolah, Jabar Jadi Daerah Paling Butuh

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 23 Jun 2025 15:00 WIB
Kemendikdasmen luncurkan Program Kepemimpinan Sekolah. Dirjen GTK sebut kebutuhan kepala sekolah RI capai lebih dari 50 ribu.
Kemendikdasmen luncurkan Program Kepemimpinan Sekolah. Foto: (Devita Savitri/detikcom)
Jakarta -

Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen GTKPG Kemendikdasmen), Nunuk Suryani sebut Indonesia masih kekurangan lebih dari 50 ribu kepala sekolah. Jumlah ini dinilainya masih sangat tinggi.

"Kebutuhan kepala sekolah di seluruh Indonesia masih sangat tinggi, dengan total mencapai 50.971 orang," tutur Nunuk dalam acara Peluncuran Program Kepemimpinan Sekolah di Graha Utama, Gedung A lantai 3, Komplek Kemendikbudristek, Jalan Jend Sudirman, Senayan, Jakarta, Senin (23/6/2025).

Daerah dengan Kebutuhan Kepala Sekolah Tertinggi

Nunuk menyampaikan saat ini Indonesia memiliki 184.954 sekolah negeri di seluruh jenjang. Namun, baru 144.882 sekolah yang memiliki kepala sekolah aktif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sisanya, sebanyak 40.072 kepala sekolah kosong. Kekosongan ini terbagi karena kepala sekolah pensiun sebanyak 10.889 orang, berstatus pelaksana tugas (Plt) mencapai 26.909 orang dan sekolah tanpa kepala sekolah hingga 13.163 orang.

Dari data tersebut ditemukan bila Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi dengan kebutuhan kepala sekolah tertinggi. Adapun data selengkapnya adalah:

ADVERTISEMENT
  1. Jawa Barat: 7.490 orang
  2. Jawa Tengah: 6.881 orang
  3. Jawa Timur: 6.513 orang
  4. Sumatera Utara: 2.948 orang
  5. Sulawesi Selatan: 2.572 orang
  6. Lampung: 2.045 orang
  7. Sumatera Selatan: 1.808 orang
  8. Kalimantan Barat: 1.685 orang
  9. Nusa Tenggara Timur: 1.389 orang
  10. DKI Jakarta: 1.336 orang
  11. Sumatera Barat: 1.292 orang
  12. Nusa Tenggara Barat: 1.184 orang
  13. Banten: 1.134 orang
  14. Kalimantan Selatan: 1.072
  15. Jambi: 979 orang
  16. Riau: 976 orang
  17. Aceh: 915 orang
  18. Sulawesi Tengah: 902 orang
  19. Kalimantan Tengah: 883 orang
  20. Bali: 813 orang
  21. Maluku: 707 orang
  22. Kalimantan Timur: 643 orang
  23. Sulawesi Tenggara: 621 orang
  24. Sulawesi Utara: 529 orang
  25. Sulawesi Barat: 449 orang
  26. Gorontalo: 444 orang
  27. DI Yogyakarta: 404 orang
  28. Bengkulu: 366 orang
  29. Kepulauan Bangka Belitung: 302 orang
  30. Maluku Utara: 259 orang
  31. Kepulauan Riau: 249 orang
  32. Papua Pegunungan: 225 orang
  33. Papua: 157 orang
  34. Papua Barat Daya: 156 orang
  35. Papua Barat: 149 orang
  36. SILN: 145 orang
  37. Kalimantan Utara: 122 orang
  38. Papua Tengah: 115 orang
  39. Papua Selatan: 112 orang

Jumlah yang sangat besar ini menurut Nunuk sangat mengkhawatirkan. Untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan inklusif, sekolah harus memiliki kepala sekolah yang berkualitas pula.

Dengan begitu, Kemendikdasmen meluncurkan program terbaru bernama Program Kepemimpinan Sekolah (PKS). PKS telah resmi dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.

"Dengan dasar kebijakan yang kuat program kepemimpinan sekolah dibangun agar berjalan sejalan dengan sistem yang ada sekaligus memberi ruang untuk peningkatan mutu pendidikan melalui kekuatan peran para pemimpin di satuan pendidikan," tandas Nunuk.




(det/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads