Anak OSIS Ikut Bantu SPMB 2025 di Nganjuk

ADVERTISEMENT

Anak OSIS Ikut Bantu SPMB 2025 di Nganjuk

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 22 Jun 2025 18:00 WIB
Mendikdasmen pantau SPMB 2025 di SMAN 1 Nganjuk pada (21/6/2025).
Mendikdasmen pantau SPMB 2025 di SMAN 1 Nganjuk pada (21/6/2025). Foto: Kemendikasmen
Jakarta -

Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ada yang ikut melibatkan siswa Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti turut memantau langsung pelaksanaannya pada Sabtu (21/6/2025).

Dua sekolah yang dikunjungi Mendikdasmen adalah SMAN 1 Nganjuk dan SMAN 2 Nganjuk. Pemantauan ini dalam rangka memastikan seleksi berjalan sesuai prinsip transparansi, akuntabilitas, dan kesetaraan akses.

Bagian dari Pembelajaran Karakter

Kepala SMAN 1 Nganjuk, Sugiono menuturkan pelibatan siswa di SPMB 2025 adalah bagian dari pembelajaran karakter. Ia merinci tahap pelaksanaan SPMB mulai dari pengambilan PIN, jalur pendaftaran, sampai daftar ulang, dan tahap selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak-anak sangat antusias, dan ini jadi pengalaman yang bermanfaat bagi mereka. Mereka belajar mengatur kegiatan, melatih rasa tanggung jawab, dan diberi kesempatan untuk berkontribusi langsung bagi sekolahnya," jelasnya melalui keterangan Kemendikdasmen yang diterima pada Minggu (22/6/2025).

Salah seorang siswa anggota OSIS, Dimas mengaku ia dan teman-teman OSIS-nya sudah membantu sejak pra-pendaftaran sampai daftar ulang. Mereka bertugas menyampaikan informasi ke calon siswa dari SMP.

ADVERTISEMENT

"Saya senang sekali bisa terlibat di kegiatan ini dan dipercaya oleh bapak ibu guru. Buat saya dan teman-teman, itu sudah merupakan pengalaman yang sangat berharga," ucap Ketua Pelaksana Panitia SPMB dari kalangan siswa yang masih kelas 10 itu.

Perbedaan SPMB 2025 di Jawa Timur

Koordinator Operator SPMB, Ragil Bima menyebut ada banyak peningkatan pada aplikasi SPMB 2025 di Jawa Timur. Sekolah sekarang bisa melihat secara detail data pendaftar secara langsung. Hal ini amat membantu proses verifikasi.

Menurutnya di SMAN 1 Nganjuk ada sekitar 600 anak yang datang untuk verifikasi PIN.

"Karena itu kami siapkan 10 operator sesuai rekomendasi dinas agar proses tidak berlarut dan cepat selesai," ungkapnya.

Sementara, Ketua Panitia SPMB sekaligus Wakil Kepala Kesiswaan, Finiswatin menyebut sebagian besar kendala berasal dari verifikasi berkas yang kurang tepat dari sekolah pengirim, terutama soal data nilai dan kartu keluarga (KK). Walau begitu menurutnya semua kendala dapat teratasi dengan baik.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads