Direktur Jenderal Pendidikan PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) merespons soal kisruh pengambilan PIN dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Jawa Timur.
Diketahui, calon murid hingga orang tua ramai antre panjang untuk memperoleh PIN pendaftaran SPMB. Mereka bahkan memadati sekolah tujuan sejak pagi buta.
Menurut Gogot, hal tersebut terjadi lantaran informasi pengambilan PIN belum tersampaikan secara merata. Ia mengatakan, pengambilan PIN bisa dilakukan di 5 hingga 10 sekolah terdekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah diselesaikan oleh Disdik bahkan Wakil Gubernur turun ya intinya bahwa itu ada kesalahpahaman. Pengguna layanan publiknya sudah diberitahu bahwa PIN bisa diambil di lima satuan pendidikan, tidak harus sekolah yang dituju. Kemudian bisa di 10 sekolah terdekat dari tempat tinggal. Jadi sudah clear ya," kata Gogot dalam acara Forum Bersama Pengawasan SPMB 2025/2026 di The Sultan Hotel & Residence, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Rabu (11/6/2025).
Jika sebelumnya hanya bisa dilakukan di lima sekolah, kini pemerintah setempat telah menambah 10 opsi sekolah dalam pengambilan PIN calon murid baru.
"Sudah dikonfirmasi oleh pihak yang berwenang, dari dinas sudah memberikan statement tolong itu di-publish karena masih ngambang banget di masyarakat," bebernya.
Gogot mengungkap rasa kasihan kepada peserta yang berlama-lama antre untuk mendapatkan PIN. Padahal, jika mereka membaca informasi secara jeli menurutnya antrean panjang takkan terjadi.
"Yang lucunya, pagi ngantre jam 7 padahal loketnya bisa sampai jam 5 sore. Kalau mau jam 12 enggak apa-apa itu cuma verifikasi PIN," tuturnya.
PIN tersebut adalah data diri penting untuk memastikan keakuratan pendaftar. Masalah di SPMB Jatim tersebut timbul karena para orang tua tidak mau mengambil PIN di tempat yang jaraknya jauh.
"Intinya memastikan bahwa yang daftar tuh orang gitu," kata Gogot.
Peserta Akan Dipindahkan Jika Membludak
Sebelumnya, ketentuan baru ini telah disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. Ia telah menegaskan setiap siswa kini bisa mengambil PIN di 10 sekolah.
"Mulai besok bukan hanya 5 tapi 10 sekolah bisa melayani di satu rayon. Satu anak punya pilihan di 10 sekolah (untuk pengambilan PIN SPMB)," kata Emil dikutip dari detikJatim.
Ia juga mengatakan redistribusi akan dilakukan jika diperlukan. Peserta akan dipindahkan ke sekolah lain, jika jumlahnya membludak.
"Jadi proses redistribusi akan dilakukan, misal di sekolah ini lebih banyak daripada di sana maka akan ditawarkan akan dipindah, jadi panjangnya tidak akan lama antriannya," tambahnya.
Emil mengingatkan kepada petugas SPMB di sekolah untuk tidak terburu-buru memulangkan peserta yang dokumennya kurang lengkap saat pengambilan PIN. Ia memastikan pelayanan dalam SPMB akan terus diperbaiki.
"Saya minta siapapun yang ditolak verifikasinya dan disuruh balik, harus lapor dulu ke koordinator atau penanggung jawabnya dulu case nya. Taruh dulu disamping, lalu dilihat kalau substantif sekali, tapi kalau tidak maka bisa dilanjutkan dengan catatan tertentu," tuturnya.
(cyu/nwk)