Jam masuk sekolah tengah menjadi pembahasan usai Gubernur Dedi Mulyadi mengusulkan pukul 06.00 WIB. Namun, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar), akhirnya mengumumkan jam belajar di Jabar dimulai pukul 06.30 WIB. Lantas, sebenarnya jam berapa idealnya anak masuk sekolah?
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), waktu masuk sekolah ideal yaitu yang mempertimbangkan waktu tidur siswa. Ini berarti, agar siswa tidur dengan cukup sepanjang malam, maka jam masuk sekolah seharusnya tidak terlalu pagi.
Menurut AAP, untuk sekolah menengah pertama dan atas, jam belajar sebaiknya mulai pukul 08.30 pagi atau lebih lambat. Jika terlalu pagi dan siswa menjadi kurang tidur, maka lebih berpotensi memiliki prestasi buruk di sekolah dan kurang semangat dalam melakukan aktivitas fisik sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidur yang Cukup Bisa Meningkatkan Prestasi
American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan remaja berusia 13 hingga 18 tahun untuk tidur secara teratur selama 8 hingga 10 jam per malam demi kesehatan yang baik. Penelitian menunjukkan bahwa mengubah jam masuk sekolah dapat meningkatkan kualitas tidur.
Sebuah studi tahun 2018 yang meneliti dua sekolah negeri di Seattle, menemukan waktu tidur siswa meningkat rata-rata 34 menit setiap malam setelah jam masuk sekolah diundur hampir satu jam.
Dalam hal ini, prestasi akademik siswa, setidaknya dalam mata kuliah biologi yang menjadi fokus penelitian, mengalami peningkatan. Di antara siswa yang jam masuknya lebih siang, nilai akhir 4,5 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan siswa yang mengambil kelas saat sekolah dimulai lebih pagi.
"Waktu mulai sekolah memiliki implikasi serius terhadap cara siswa belajar dan berprestasi dalam pendidikan mereka. Meminta seorang anak untuk bangun dan waspada pada pukul 7:30 pagi sama seperti meminta orang dewasa untuk aktif dan waspada pada pukul 5:30 pagi," kata Horacio de la Iglesia, yang turut menulis penelitian tersebut, dilansir National Education Association (NEA).
Jam sekolah yang lebih siang tak hanya menguntungkan bagi siswa. Penelitian mengungkapkan efek positif pada guru jika sekolah masuk lebih siang.
Pada 2022, para peneliti menemukan guru sekolah menengah pertama dan atas di distrik sekolah pinggiran kota Colorado merasa stresnya menurun. Hal ini terjadi setelah sekolah menengah atas mulai 70 menit lebih siang dan sekolah menengah pertama mulai 40-60 menit lebih siang.
"Waktu mulai sekolah menengah yang lebih lambat merupakan perubahan kebijakan signifikan yang tidak hanya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan remaja, tetapi juga dapat menyamakan durasi tidur yang sehat untuk semua guru K-12 (jenjang TK hingga SMA)," kata para peneliti.
Jam Masuk Sekolah yang Ideal Menurut Psikolog
Profesor psikologi di Fordham University, New York, Tiffany Yip, PhD, telah mengumpulkan sebanyak mungkin penelitian tentang jam masuk sekolah yang telah dipublikasikan. Ia dan timnya menganalisis data dari 28 penelitian dan hampir dua juta peserta penelitian, yang kebanyakan siswa sekolah menengah pertama dan atas, dengan beberapa anak sekolah dasar.
Mereka menemukan menunda waktu masuk sekolah menjadi antara pukul 8:30 dan 9 pagi, memiliki hasil perkembangan yang lebih baik bagi siswa muda.
"Secara khusus, kami menemukan bahwa anak-anak tidur lebih lama (saat masuk siang), dan kami juga menemukan suasana hati negatif mereka lebih rendah. Indikator kecemasan, gejala depresi, dan dampak suasana hati psikologis negatif lainnya lebih rendah ketika mereka mulai sekolah lebih siang," ungkap Yip, dilansir Fordham Edu.
Namun, tim peneliti menemukan tidak ada cukup data yang dikumpulkan mengenai demografi siswa, yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, ras, ukuran sekolah, dan persentase makan siang gratis/diskon yang dipengaruhi oleh keterlambatan waktu masuk sekolah.
Meski begitu, Yip mengatakan penelitian telah menunjukkan, siswa sekolah swasta cenderung lebih diuntungkan karena memiliki jam masuk sekolah yang lebih lambat daripada siswa sekolah negeri.
"Ada semacam dugaan anak-anak dari latar belakang sosial ekonomi yang lebih tinggi akan lebih diuntungkan dari penundaan waktu masuk sekolah. Ini berarti bahwa penundaan berpotensi memperburuk beberapa kesenjangan tidur yang telah kita lihat dalam penelitian lain. Kita memerlukan lebih banyak data untuk mengetahuinya," papar Yip.
"Namun, kita tahu bahwa sebagai orang tua dan pendidik, kita perlu berhati-hati tentang bagaimana penerapan penundaan waktu masuk sekolah di komunitas sosial ekonomi yang lebih tinggi dapat berkontribusi pada kesenjangan yang ada dalam kesehatan tidur," imbuhnya.
Secara keseluruhan, peneliti menilai jam masuk sekolah sangat penting dipertimbangkan berdasarkan aspek kecukupan tidur peserta didik. Peneliti sepakat bahwa tidur yang cukup sangat penting bagi anak-anak sekolah.
Namun tak bisa dipungkiri, peneliti memberi catatan, kebijakan jam masuk sekolah bisa berbeda-beda di setiap negara dan daerah di dalamnya, terutama terkait faktor budaya, latar belakang ekonomi, dan sebagainya. Peneliti berharap, potensi kesenjangan jam tidur dan masuk sekolah bisa dipikirkan secara matang oleh semua pemangku kepentingan.
(faz/nah)