Mendikdasmen Sorot Gotong Royong Super Team di Konsolidasi Nasional

ADVERTISEMENT

Mendikdasmen Sorot Gotong Royong Super Team di Konsolidasi Nasional

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 30 Apr 2025 17:00 WIB
Mendikdasmen Abdul Muti sebut ada 110 ribu guru swasta yang telah diredistribusi ke sekolah negeri.
Mendikdasmen berbicara tentang pentingnya gotong royong tangani isu pendidikan lewat prinsi JK 3Ship. Apa itu? Foto: Adhi Nauval Ilmi/20Detik
Jakarta -

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti singgung prinsip JK 3SHIP di penutupan Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah (Konsolnas Dikdasmen) Tahun 2025. Apa itu?

Konsolnas Dikdasmen 2025 digelar selama tiga hari pada 27-30 April 2025. Forum ini merupakan wadah yang disiapkan Kemendikdasmen untuk membahas sejumlah isu strategis bersama para stakeholder di dunia pendidikan.

Menteri Mu'ti menilai upaya ini berlandaskan prinsip gotong royong. Mengutip buku New Power dari Jeremy Heimans, ia mengatakan kebersamaan individu super team yang hadir dan gotong-royong di antaranya memicu timbulnya kekuatan baru yang dijuluki "kekuatan masa depan."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gotong Royong Tangani Isu Pendidikan

Lebih lanjut, ia meminta tiap pemangku kepentingan bertugas sebaik-baiknya guna merespons isu strategis pendidikan dengan prinsip pengembangan gotong royong yang dijuluki JK 3SHIP. Berikut pilarnya.

1. Jaringan

Ia menekankan jejaring tidak hanya soal jumlah, tetapi juga nilai dan ikatan yang terbentuk dengan tiap individu bersangkutan.

ADVERTISEMENT

2. Kolaborasi

Kolaborasi memungkinkan seseorang untuk saling mendukung dan melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Ia meminta kolaborasi lintas lembaga dan pihak untuk memenuhi kekurangan.

3. Partnership

Ia mengatakan kemitraan yang terbentuk perlu setara. Mu'ti menegaskan kemitraan tidak seharusnya memandang besar-kecil lembaga.

"Tetapi bahwa kita ini bisa maju kalau kita menempatkan posisi kita pada posisi yang setara, sehingga semua mereka itu besar atau kecil adalah partner kita, adalah mitra kita," ungkap Guru Besar UIN Jakarta itu.

4. Friendship

Kedekatan psikologis lewat pertemanan menurutnya memungkinkan tiap pihak saling dengar dan berbagi. Hal ini memungkinkan kebaruan dan mengantisipasi dominasi salah satu pihak dalam menangani isu strategis pendidikan.

5. Kepemipinan

Ia berharap pihaknya dapat memimpin dan mengonsolidasikan gerakan dalam merespons isu pendidikan dengan baik.

"Dalam leadership itu memang harus ada yang memimpin, yang menjadi eksekutor dan berani mengambil risiko ketika sebuah keputusan itu telah diambil. Dalam konteks kita, bersama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan dan mengangkat harkat dan martabat bangsa dengan pendidikan yang berkualitas," ucapnya.




(det/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads