Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti lakukan pemantauan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah wilayah Semarang, Jawa Tengah. Di sekolah mana?
Setelah dikonfirmasi detikEdu, sekolah yang dipantau Mendikdasmen sebagai pelaksanaan MBG perdana adalah SMP Negeri 12 Semarang. Bersama dengan 26 provinsi lainnya, MBG di Jawa Tengah resmi digelar serentak mulai hari ini, Senin 6 Januari 2025.
Diketahui 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG dioperasikan di seluruh provinsi terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya menteri Mu'ti menyatakan pihaknya dalam MBG hanyalah mitra karena salah satu lokasi pelaksanaannya dilakukan di sekolah. Sedangkan pihak yang menaungi MBG secara penuh adalah Badan Gizi Nasional (BGN).
Bagian Dari Pendidikan Karakter
Bukan sekadar memperbaiki gizi anak Indonesia, MBG adalah bagian dari pembentukan karakter siswa. Ke depan Kemendikdasmen akan memberikan edaran ke sekolah-sekolah terkait hal ini.
Dalam MBG ada berbagai pengenalan dan penerapan nilai-nilai karakter pada anak. Contohnya penanaman kebiasaan berdoa sebelum makan.
"Nanti coba kami berikan panduannya agar program makan siang bergizi itu sekali lagi tidak semata-mata untuk pemenuhan gizi yang berkaitan kesehatan jasmani tapi juga menjadi bagian dari pembentukan pendidikan karakter," ujar Abdul Mu'ti dikutip dari arsip detikEdu.
Program MBG juga akan bersinggungan dengan Program 7 Kebiasaan Anak Indoensia Hebat yang telah diluncurkan Kemendikdasmen pada Desember 2024 lalu.
Termasuk makan sehat dan bergizi, program ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan berkontribusi pada masyarakat.
Tak Ingin Jam Belajar Siswa Terganggu
Meski berperan sebagai mitra, Kemendikdasmen secara aktif berhubungan dengan BGN terkait pelaksanaan MBG di sekolah. Mu'ti menilai perlu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang resmi agar waktu belajar siswa di sekolah tidak terganggu MBG.
Sehingga akan ada proses sinkronisasi antara pelaksanaan MBG dan jam pelajaran di sekolah. Mu'ti menjelaskan sebelum MBG, siswa makan siang selama waktu istirahat di kantin sekolah.
Namun ketika MBG dilaksanakan, proses makan tidak berjalan sendiri-sendiri sesuai kemauan siswa.
"Kalau program Makan Bergizi Gratis ini karena merupakan bagian dari pendidikan karakter, nanti makannya akan diselenggarakan secara bersama-sama," jelas dia melansir arsip detikEdu.
Karena makan bersama-sama ini memerlukan waktu, Mu'ti sadar hal itu juga akan berpengaruh pada lamanya waktu istirahat. Bertambahnya waktu istirahat akan berjalan lurus terhadap 'pertambahan' lamanya waktu belajar di sekolah.
Distribusi MBG di sekolah bisa berbeda-beda waktunya. Di Jakarta, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sarjoko menjelaskan MBG dibagikan dalam 2 termin.
Yakni kelas 1 hingga 3 SD pada pukul 8.00 WIB sedangkan kelas 4 SD hingga SMA di jam 11.00 WIB. Sedangkan Kementerian Agama membagi MBG di pondok pesantren dibagi dalam tiga waktu sesuai jenjang pendidikannya.
Jenjang PAUD dan Ula (SD) kelas 1-2 dibagi pukul 08.00 waktu setempat, jenjang Ula kelas 3-6 dibagi pukul 09.30 waktu setempat. Sedangkan jenjang Wustha dan Ulya (SMP-SMA) dibagikan pukul 12.00 waktu setempat.
(det/nwy)