Komisi X: Jika Ekskul Wajib Pramuka Dicabut dari Sekolah, Berisiko Tak Diminati

ADVERTISEMENT

Komisi X: Jika Ekskul Wajib Pramuka Dicabut dari Sekolah, Berisiko Tak Diminati

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 03 Apr 2024 14:00 WIB
Dede Yusuf Macan Effendi
Anggota Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengatakan jika ekskul wajib pramuka dicabut dari sekolah, maka berisiko tidak diminati. Padahal ekskul itu perlu bagi siswa. Foto: dok.istimewa
Jakarta -

Anggota Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengatakan pencabutan pewajiban pramuka di sekolah berisiko memicu masalah baru. Untuk itu, di samping manfaat pramuka bagi peserta didik, pramuka perlu tetap wajib di sekolah.

"Apabila ekskul wajib ini dicabut, maka muncul masalah baru nanti ekskul pramuka tidak diminati lagi oleh peserta didik. Apalagi dengan sekarang ditambah dengan banyaknya project based yang ditaruh di sekolah," kata Dede Yusuf dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Mendikbudristek RI di Gedung DPR RI, Rabu (3/4/2024).

"Itu sebabnya, ada banyak kekhawatiran peserta, baik itu pramuka, kwartir, itu sangat besar sekali terjadinya. Membutuhkan klarifikasi dari Kemendikbud," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pramuka Tetap Wajib Ada

Dede mengatakan, berdasarkan pertemuan dengan Kwartir Nasional dan Kemendikbudristek sebelumnya yang difasilitasi Komisi X, tiap pihak menyepakati pramuka tetap wajib ada di sekolah.

"Telah dilakukan diskusi hangat dan panjang yang intinya bahwa seingat saya dalam pembicaraan tersebut, pramuka tetap wajib ada," katanya.

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan, pramuka penting untuk mendidik karakter siswa. Ia menambahkan, pramuka juga mendidik siswa untuk menghindari tiga dosa besar pendidikan, yakni kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi.

"Kami dari pegiat pramuka dan orang tua menanggapi ekskul ini semestinya tetap wajib ada. Karena yang namanya pendidikan karakter, khususnya bagi peserta didik, sangat dibutuhkan di zaman sekarang," ujarnya.

Pramuka di Sekolah Kurang Kedepankan Nilai Pramuka

Di sisi lain, Dede mengamini bahwa kegiatan pramuka di sekolah bersifat blok dan kurang mengedepankan nilai kepramukaan.

"Hanya memang kita harus memahami, di dalam sekolah, ekskul wajib ini hanya menyediakan seragam pramuka dan kegiatan-kegiatan yang sebetulnya sifatnya hanyalah blok, seperti camping dan lainnya. Tapi nilai-nilai kepramukaannya justru kurang terlatih, terdidik, kurang dimunculkan," katanya.

"Oleh karena itu Mas Menteri hari ini harapannya bisa menjelaskan pentingkah pramuka bagi dunia pendidikan, pentingkah pramuka atau pola ajar pramuka yang sudah proven 100 tahun itu dibutuhkan oleh dunia pendidikan, terutama dalam konsep Kurikulum Merdeka yang sekarang sedang digalakkan Kemendikbud," demikian Dede.




(twu/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads