Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY menggelar Lokakarya 7 Pendidikan Guru Penggerak: Panen Hasil Belajar bagi Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 8 Kota Jakarta Timur di SMKN 24 Jakarta, Sabtu (2/12/2023).
Jelang kelulusan CGP, Kepala BBGP DIY Dr Adi Wijaya SPd MA menyatakan komitmen pihaknya untuk tetap memfasilitasi para guru usai belajar di PGP.
"CGP saat ini akan menambah kekuatan 334 guru penggerak yang sudah ada, menggerakkan ekosistem di DKI Jakarta, khususnya Jakarta Timur. Budaya praktik baik dikembangkan, sehingga tidak ada masalah yang menjadi tanggung jawab individu," kata Adi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah disampaikan di tiap satuan pendidikan, berbagi dengan kolega, dan kolaborasi, jika bisa berbagi praktik baik. Seandainya belum terpecahkan, bisa dibawa ke antarsatuan pendidikan seperti KKG. Dan kami siap bantu Bapak-Ibu jika belum terpecahkan," imbuhnya.
Adi mengatakan, BBGP DIY menyediakan fasilitas daring untuk memutus kendala biaya dan waktu. Ia menegaskan, layanan fasilitasi gratis.
"Fasilitasi nggak usah nyewa tempat, fasilitasi nggak usah diberi honor. Pelaksanaannya daring biar nggak ganggu waktu Bapak-Ibu. Misalnya 14.00-16.00," ucap Adi.
"Asal berkirim surat, menggunakan waktu tadi, tidak ada alasan membayar honor (fasilitasi). Tinggal masalah waktu saja," sambungnya.
Adi menegaskan, baik pihak guru maupun BBGP DIY tetap dapat memanfaatkan sela waktu bertugas dan mendidik untuk memecahkan masalah di kelas lewat fasilitasi.
"Kendati 1 jam, dibudayakan. Sama-sama diperbaiki materi apa, agar bisa lebih maksimal. Berbagi praktik baik. Insya Allah kita amanah mengantarkan bonus-bonus demografi ke Indonesia Emas 2045 sebagai SDM unggul," kata Adi.
"Tidak ada masalah yang jadi tanggung jawab individu. Catatannya, gotong royong dan punya semangat berkolaborasi," imbuhnya.
(twu/pal)