.webp)
Kapan waktu yang tepat untuk mendaftarkan anak masuk sekolah? Lalu, apa tanda anak siap masuk sekolah tahun depan?
Peneliti Kate Highfield dan Victoria Minson dalam The Conversation mengatakan, penelitian mendapati bahwa keluarga yang lebih makmur cenderung menunda usia masuk sekolah anak. Mereka menjelaskan, perilaku tersebut bertujuan memberi waktu lebih banyak bagi anak untuk berkembang secara fisik dan emosional sebelum masuk sekolah, merujuk laporan Early School Outcomes for Children Who Delay Kindergarten Entry.
Di sisi lain, hasil studi menunjukkan bahwa efek menunda masuk sekolah tidak bertahan lama pada kemampuan dasar membaca dan matematika anak ketika masuk SMP dan awal masuk SMA. Terlebih, studi Sally Larsen dan Callie Little di jurnal Child Development menunjukkan, kemampuan anak yang menunda masuk sekolah dan anak yang cepat masuk sekolah tidak berbeda dalam hal memusatkan perhatian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, kapan anak siap masuk sekolah? Begini sejumlah pertimbangannya menurut studi.
Tanda Anak Siap Masuk Sekolah
Highfield dan Minson menuturkan, usia anak siap sekolah tidak menjadi patokan utama untuk mendaftarkan anak masuk sekolah. Alih-alih, kesiapan sekolah ini dapat dipertimbangkan berdasarkan sejumlah aspek perkembangkan anak.
Berdasarkan hasil penelitian Alejandara Cortes Pascual dan rekan-rekan di jurnal Frontiers Psychology, berikut aspek perkembangan anak yang berkaitan erat dengan kesuksesan belajarnya di sekolah:
- Fungsi eksekutif: apakah anak bisa bertahan fokus dan menyimpan sejumlah informasi dalam ingatan?
- Regulasi diri: apakah anak bisa mengelola emosinya?
- Meminta bantuan: Apakah anak bisa meminta bantuan jika ia membutuhkannya untuk memahami sebuah instruksi atau saat menghadapi masalah saat bermain?
- Kesehatan: Apakah anak memiliki rasa penghargaan diri yang baik? Bagaimana dia mengelola sesuatu jika tidak baik-baik saja atau tidak berujung seperti semestinya?
Highfield dan Minson menggarisbawahi, guru PAUD atau TK kemungkinan akan menyarankan anak-anak dengan isu perkembangan, kesulitan dengan bahasa, atau isu perilaku agar menunda masuk sekolah setahun lagi. Mereka menekankan, menunda masuk sekolah penting bagi anak-anak yang lebih butuh waktu untuk berkembang.
Kelompok anak yang butuh waktu tambahan sebelum masuk sekolah menurutnya yakni anak dari latar budaya dan bahasa yang lebih luas atau berbeda hingga anak dengan kebutuhan inklusif. Highfield dan Minson menekankan, orang tua dari kelompok anak ini juga butuh dukungan saat menyiapkan anaknya untuk masuk sekolah.
Mereka menyimpulkan, terlepas dari usia masuk sekolahnya, tiap anak mampu membuat kemajuan yang konsisten dalam kemampuan membaca dan numerasinya di kelas 3 sampai kelas 9.
(nwk/nwk)
