Asesmen Nasional (AN) 2023 akan segera dilaksanakan. Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Iwan Syahril mengatakan masih banyak pihak yang memaknai AN seperti UN (ujian nasional).
Iwan mengakui tidak mudah untuk mengubah paradigma ini. "Dari berbagai macam pemangku kepentingan masih semacam AN dimaknai seperti UN," katanya dalam webinar Menyambut Pelaksanaan Asesmen Nasional 2023 yang disiarkan YouTube Kemendikbud RI (10/8/2023).
Ia menyambung,"Janganlah kita melihat AN dengan mindset seperti UN. Itu menurut saya juga PR kita untuk bagaimana paradigma itu bisa sama-sama kita hijrah gitu ya ke paradigma yang membentuk SDM masa depan tersebut."
Bagaimana Sekolah Memanfaatkan Hasil AN?
Melalui siaran ini, salah seorang audiens asal Tangerang menanyakan mengenai cara pemanfaatan hasil AN oleh satuan pendidikan (sekolah) atau pemerintah daerah (pemda).
Iwan mengatakan, hasil AN nantinya dapat dilihat dalam format yang lebih friendly atau ramah pengguna, melalui Rapor Pendidikan. Satuan pendidikan yang bahkan memiliki kemampuan membaca data tidak terlalu kompleks akan mampu melihat dengan sangat mudah bidang-bidang apa yang membutuhkan penguatan.
Melalui hasil AN dalam Rapor Pendidikan tersebut, maka sekolah bisa melakukan berbagai hal untuk melakukan penguatan.
"Pada saat bersamaan, bagi guru-guru dan kepala sekolah memiliki data mengenai refleksi terhadap satuan pendidikan. Apakah sudah memiliki program atau keterlibatan orang tua, partisipasi masyarakat," tambah Iwan.
Dia menambahkan, dalam Rapor Pendidikan, sekolah juga dapat melihat aspek-aspek non kognitif yang dapat dilihat sebagai unsur-unsur yang perlu diberikan intervensi perbaikan. Di dalamnya, juga terdapat warna-warna yang menunjukkan bagian-bagian yang membutuhkan intervensi lebih.
"Karena kalau semuanya langsung simsalabim bisa baik itu sulit, tapi kita bisa memprioritaskan apa yang lebih dulu dan disertai rekomendasi yang perlu dilakukan," sebut Iwan.
(nah/pal)