Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim merilis Rapor Pendidikan 2.0 dengan fitur-fitur terbarunya pada Merdeka Belajar episode ke-19. Rapor ini bisa dimanfaatkan oleh satuan pendidikan PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, SLB, hingga vokasi.
"Kami menghadirkan platform Rapor Pendidikan untuk membantu satuan pendidikan melakukan perencanaan berbasis data. Dengan platform ini, satuan pendidikan dapat memanfaatkan hasil Asesmen Nasional sebagai bahan refleksi untuk membenahi aspek-aspek seperti kompetensi literasi dan numerasi, karakter profil Pelajar Pancasila, dan keamanan lingkungan belajar dari kekerasan," ujar Nadiem dalam acara Perilisan Rapor Pendidikan Versi 2.0 yang disiarkan melalui YouTube Kemdikbud RI, dikutip Rabu (10/5/2023).
Penyempurnaan dari Rapor Pendidikan ini disesuaikan dengan evaluasi dan aspirasi dari para pemangku kepentingan. Dengan penyempurnaan ini, diharapkan satuan pendidikan dapat memperoleh parameter data dan wawasan yang semakin relevan dalam merencanakan pembenahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Platform Rapor Pendidikan ini telah dirilis pada tahun 2022 dan telah diakses oleh lebih dari 284 ribu satuan pendidikan. Melalui platform ini satuan pendidikan dapat melakukan refleksi dan pembenahan, serta melakukan perencanaan berbasis data.
Fitur Baru Rapor Pendidikan 2.0
Menurut Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, Rapor Pendidikan 2.0 dapat menghidupkan budaya refleksi sehingga sekolah-sekolah dapat melakukan diskusi bersama dalam menemukan permasalah hingga solusi yang perlu dibuat.
"Rapor Pendidikan dihadirkan bukan hanya sekadar menampilkan data, tapi lebih penting dari itu, yaitu untuk menghidupkan budaya refleksi, sehingga semua lingkungan sekolah dapat berdiskusi bersama, menemukan permasalahan yang ada, dan solusi yang sesuai untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di setiap sekolah," terang Anindito.
Pada Rapor Pendidikan 2.0 ini, terdapat fitur-fitur seperti deskripsi yang lebih ringkas, 6 indikator prioritas untuk jenjang dasar-menengah dan 8 indikator prioritas untuk jenjang SMK, 3 spektrum warna yang lebih sederhana, dan tombol "arti capaian saya" untuk mengetahui lebih detail terkait capaian dan sumber datanya.
Selain itu, fitur-fitur baru dari Rapor Pendidikan 2.0 adalah adanya beragam inspirasi benahi yang mendorong aksi nyata. Rapor terbaru pun menggunakan algoritma rekomendasi pembenahan yang sudah disesuaikan dengan prioritas tantangan yang dihadapi sekolah.