Kemenag Minta Guru PAI Dampingi Siswa agar Tak Hanya Googling saat Belajar Agama

ADVERTISEMENT

Kemenag Minta Guru PAI Dampingi Siswa agar Tak Hanya Googling saat Belajar Agama

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 17 Mar 2023 12:00 WIB
Google punya caranya tersendiri untuk memerangi ISIS, yaitu dengan iklan. Raksasa mesin pencari itu akan menampilkan iklan anti ISIS ketika ada penggunanya yang googling soal ISIS ataupun gerakan-gerakan Islam radikal lainnya.
Foto: Gettyimages
Jakarta -

Para guru PAI atau pendidikan agama Islam diimbau untuk tidak membiarkan para siswa SMA mencari informasi hanya berdasarkan googling tanpa adanya pendampingan. Pesan ini disampaikan oleh Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama, Amrullah.

Amrullah meminta para guru untuk meningkatkan penguatan dan kapasitas diri. Sebab, kehadiran mereka tidak dapat digantikan oleh mesin ataupun kemajuan teknologi.

Pihak Kemenag juga meminta agar para guru terus meningkatkan kapasitasnya supaya bisa mengikuti perkembangan zaman. Dengan ini, para guru pun bisa mendampingi siswa belajar secara lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amrullah menyampaikan pesan tersebut pada saat membuka orientasi para guru PAI SMA dan SMK di Kota Malang, Rabu (15/3/2023). Kegiatan tersebut turut diikuti para guru PAI SMA/SMK dari 12 provinsi mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, juga Kalimantan Utara.

Kepala Sub Sub Direktorat PAI pada SMA/SMK dan SMALB, Adib Abdushomad ikut menambahkan, saat ini mencari sumber ilmu pengetahuan memang semakin mudah. Kendati begitu, guru tetap harus jadi rujukan utama siswa.

ADVERTISEMENT

"Orientasi ini salah satunya bertujuan agar para guru tetap update atas informasi dan perkembangan abad 21 ini," kata Adib, dikutip dari laman resmi Kemenag, ditulis Jumat (17/3/2023).

Adapun orientasi tersebut tujuannya meningkatkan kapasitas dan profesionalisme guru PAI. Kesempatan ini juga menyajikan sejumlah materi seperti penggunaan Google Workspace for Edu.

Para guru PAI pun memperoleh materi praktik penyusunan modul pembelajaran Kurikulum Merdeka PAI dan pelatihan menginsersi muatan moderasi beragama di dalam Kurikulum Merdeka.

Selama orientasi, guru-guru PAI juga memperoleh materi tentang bagaimana mengintegrasikan berpikir kritis dan higher order thinking skill atau keterampilan berpikir tingkat tinggi dari dosen Flinder University Australia.

"Mereka kita wajibkan juga melakukan tindak lanjut atas hasil atau output dari kegiatan orientasi pengembangan pembelajaran PAI abad 21 ini," ujar Adib.




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads