Nadiem Ungkap 3 Pilar buat Kawal Program Buku Bacaan Bermutu di RI

ADVERTISEMENT

Nadiem Ungkap 3 Pilar buat Kawal Program Buku Bacaan Bermutu di RI

Angga Laraspati - detikEdu
Senin, 27 Feb 2023 22:27 WIB
Kemendikbudristek
Foto: Dok. Kemendikbudristek
Jakarta -

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya meningkatkan kemampuan literasi generasi muda Indonesia. Hal ini dikukuhkan dengan peluncuran kebijakan Merdeka Belajar episode ke-23: 'Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia'.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan ada tiga pilar utama menjadi acuan untuk mengawal kesuksesan program agar dapat berjalan dengan baik hingga ke pelosok Tanah Air.

"Terdapat tiga pilar utama yang menjadi acuan dalam implementasi kebijakan Merdeka Belajar episode ke-23: 'Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia', yaitu pemilihan dan perjenjangan, cetak dan distribusi, serta pelatihan dan pendampingan," ucap Nadiem dalam keterangan tertulis, Senin (27/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilar pertama yaitu pemilihan dan penjenjangan dengan Kemendikbudristek memilih buku berdasarkan kriteria buku bacaan bermutu, yaitu buku yang sesuai dengan minat dan kemampuan baca anak.

Kemudian, terpilihlah 560 judul buku dari pelatihan penulis/ilustrator lokal, terjemahan bahasa daerah ke bahasa Indonesia dan bahasa asing ke bahasa Indonesia, serta modul literasi numerasi siswa kelas 1-6 SD.

ADVERTISEMENT

"Buku-buku itu telah dipilih, dijenjangkan, dan diverifikasi serta dapat diakses publik secara gratis melalui platform digital Kemendikbudristek," kata Nadiem.

Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi IndonesiaBuku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia (Foto: Kemendikbudristek)

Nadiem mengungkapkan pada kondisi sebelumnya, buku bacaan belum sesuai dengan minat dan kemampuan baca anak. Selain itu, buku bacaan bermutu kurang banyak tersedia di perpustakaan dan pojok baca sekolah.

"Kini, telah tersedia buku bacaan bermutu di perpustakaan dan pojok baca sekolah yang membantu (siswa) memilih buku bacaan yang sesuai minat dan kemampuan baca anak," tuturnya.

Pilar kedua yakni cetak dan distribusi dengan Kemendikbudristek menyediakan dan mendistribusikan sebanyak 560 judul buku bacaan bermutu dengan total 15.356.486 eksemplar ke daerah 3T yang terdiri atas 5.963 PAUD dan 14.595 SD, serta daerah lainnya yang memiliki nilai kompetensi literasi/numerasi tergolong rendah.

"Melalui proses lelang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Kemendikbudristek berkolaborasi dengan dinas pendidikan, pegiat literasi, TNI, dan masyarakat setempat untuk memaksimalkan pendistribusian buku ke 470 kabupaten/kota yang paling membutuhkan," jelas Nadiem.

Pilar ketiga adalah pelatihan dan pendampingan. Menurut Nadeim, kunci keberhasilan penggunaan buku bacaan terletak pada kemampuan kepala sekolah, guru, dan pustakawan dalam mengelola buku bacaan dan memanfaatkan buku bacaan untuk meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi siswa.

Saat ini kata Nadiem, upaya pelatihan dalam pengelolaan buku bacaan telah disampaikan kepada kepala sekolah, guru, dan pustakawan agar mereka dapat memajang, merawat, serta merotasi/menyimpan buku secara baik.

Selain itu, mereka juga dilatih untuk dapat mempraktikkan langkah-langkah pemanfaatan buku bacaan dengan cara 1) membaca nyaring, 2) membaca bersama, 3) meminjamkan buku, 4) menggunakan buku untuk kegiatan ekstrakurikuler, serta 5) menggunakan buku untuk melatih guru/sekolah lain.

"Pelatihan dilakukan secara berjenjang mulai dari pelatihan tingkat nasional, regional, dan kabupaten di 2022 dan tingkat sekolah di 2023. Materi-materi pelatihan dapat diakses secara mandiri oleh kepala sekolah dan guru melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM)," imbuhnya.

Klik halaman selanjutnya >>>

Dukungan Para Pemangku Kepentingan

Pada kesempatan ini, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah yang menyediakan bantuan buku dan modul literasi.

"Saya mengimbau kepada guru dan murid di sekolah penerima buku untuk memanfaatkan buku-buku tersebut dengan baik untuk mewujudkan generasi cerdas berkarakter," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menilai dengan buku-buku yang berkualitas dapat melatih imajinasi dan wawasan anak-anak terhadap informasi yang sifatnya lintas waktu dan tempat.

"Kami harap kegiatan ini bisa terus berlanjut tidak hanya untuk daerah tertinggal saja tapi juga (untuk) seluruh kabupaten/kota di Indonesia," imbuhnya.

Berikutnya, Gubernur Riau, Syamsuar turut menggarisbawahi pentingnya penyediaan buku dengan konten menarik untuk meningkatkan daya tarik pembaca. Selain itu, ia juga berharap, semoga dengan program ini, indeks literasi Indonesia akan meningkat dari tahun ke tahun.

Tak ketinggalan, Penjabat (Pj.) Bupati. Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, Rinny Tamuntuan yang meyakini untuk meningkatkan kemampuan literasi, buku bacaan merupakan media yang sangat bermanfaat. Oleh karena itu, ia beserta jajarannya akan mendukung program Buku Bacaan Bermutu.

"Saya selaku pejabat bupati bersama kepala dinas pendidikan dan kebudayaan daerah akan memberikan perhatian khusus kepada fasilitator pendamping supaya guru dapat memanfaatkan buku-buku ini semaksimal mungkin sebagai bahan ajar yang mendukung peningkatan mutu literasi di sekolah," tutur Rinny.

Di sisi lain, Bupati Lombok Utara, Provinsi NTB, Najmul Akhyar menjelaskan bantuan buku sejumlah lebih dari 134 ribu eksemplar yang diberikan oleh Kemendikbudristek kepada 80 SD di Lombok Utara tentu akan bisa dimanfaatkan anak-anak, sehingga mendukung pembangunan SDM di Lombok Utara ke depannya.

Senada Wali Kota Dumai, Provinsi Riau, Paisal mengakui, hibah buku memang diperlukan di daerah yang masih kurang buku bacaan bermutu. Ia optimis, program Buku Bacaan Bermutu yang diikuti oleh 30 SD di daerahnya, akan menambah minat anak dalam membaca.

"Kami menyambut baik program pendampingan pemanfaatan buku bacaan literasi yang diselenggarakan ini semoga berjalan sukses dan berkesinambungan," tambahnya.

Dukungan juga disampaikan Bupati Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, Abdul Haris yang mengatakan anak-anak harus dibiasakan membaca buku. Ia pun mengajak orang tua dan tenaga pendidik untuk membiasakan anak-anak membaca dan menikmati membaca, baik di sekolah maupun di rumah.

Harapan juga datang dari Wakil Bupati Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan, Inayatullah yang berharap buku-buku ini dapat meningkatkan minat baca dan indeks literasi anak-anak Indonesia.

Anggota Komisi X DPR RI, Fraksi PDI-P, Andreas Hugo Pareira turut menyampaikan dukungan dengan harapan buku-buku bermutu ini akan menambah (khazanah) keilmuan bagi guru dan peserta didik di Indonesia.



Simak Video "Kiswanti, 25 Tahun Angkat Kecerdasan Anak Parung dengan Buku"
[Gambas:Video 20detik]

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads