Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim akan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Barat. Nadiem akan meninjau pelaksanaan program prioritas Kemendikbudristek yang dilaksanakan di wilayah tersebut.
Nadiem dijadwalkan tiba di Pontianak pada Senin (24/10/2022) siang. Di Pontianak, Nadiem akan bertemu dengan para Kepala Daerah dan Kepala Dinas Pendidikan di Kantor Gubernur Kalimantan Barat. Pertemuan yang digelar tertutup ini akan membahas program prioritas dan kebijakan Merdeka Belajar.
Masih di Pontianak, Nadiem Makarim akan bertolak ke SD Negeri 28 Pontianak Utara. Di sana, ia akan berdialog dengan para Kepala Sekolah dari Program Sekolah Penggerak (PSP) dari wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, seperti dikutip dari keterangan Kemendikbudristek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program Sekolah Penggerak adalah kolaborasi Kemendikbudristek dan pemerintah berbentuk intervensi secara holistik, mulai dari SDM sekolah, pembelajaran, digitalisasi, dan pendampingan pemda. Dikutip dari laman Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Program Sekolah Penggerak mencakup seluruh kondisi sekolah, baik negeri maupun swasta, dan tidak hanya sekolah unggulan. Pendampingan ini dilaksanakan selama tiga tahun.
Sasaran sekolah penggerak antara lain hasil pelajaran di atas rata-rata; lingkungan belajar aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan; pembelajaran yang berpusat pada siswa; perencanaan program dan anggaran berbasis refleksi diri; dan refleksi guru dan perbaikan pembelajaran.
Sekolah juga diharapkan melakukan pengimbasan. Targetnya, program yang terintegrasi dengan ekosistem memungkinkan seluruh sekolah menjadi Sekolah Penggerak.
Agenda kunjungan kerja Nadiem di Provinsi Kalimantan Barat akan dilanjutkan ke Kabupaten Sanggau pada Selasa (25/10/2022) besok. Di Sanggau, Nadiem akan meninjau pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) di SDN 01 Sanggau.
Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan Kemendikbudristek untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melihat input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Asesmen Nasional dilaksanakan dengan 3 instrumen, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi dan Numerasi, Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar bagi seluruh guru, kepala sekolah, dan siswa yang dipilih Kemendikbudristek dengan stratifikasi sosial ekonomi.
Nadiem juga akan berdialog bersama perwakilan sekolah penerima manfaat Program Organisasi Penggerak (POP) serta Program Literasi Sekolah di Kabupaten Sanggau.
Program Organisasi Penggerak (POP) adalah program peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan dibuktikan lewat peningkatan hasil belajar siswa. Program ini melibatkan organisasi masyarakat (ormas) bidang pendidikan.
Sementara itu, Program Literasi Sekolah merupakan program yang bertujuan menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran berbudaya literasi. Harapannya, program ini dapat membentuk warga sekolah yang literat dalam hal baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya, hingga kewargaan.
Selanjutnya, Nadiem menuju SMPN 02 Sanggau dengan berjalan kaki untuk berdialog dengan para Guru Penggerak dan Calon Guru Penggerak Kabupaten Sanggau.
Guru penggerak adalah para pemimpin pembelajaran yang mendorong murid untuk tumbuh dan berkembang secara holistik, aktif, dan proaktif mengembangkan pendidik lain untuk menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan mendorong ekosistem pendidikan di sekolah berjalan dengan sehat.
Guru penggerak diharapkan menjadi teladan transformasi ekosistem pendidikan yang mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Dikutip dari laman Sekolah Penggerak, guru penggerak berperan untuk menggerakkan komunitas belajar rekan guru, baik di sekolahnya maupun di wilayahnya. Guru penggerak juga menjadi pengajar praktik bagi guru lain dalam hal pengembangan pelajaran di sekolah
Guru penggerak juga berperan untuk mendorong kepemimpinan siswa di sekolah. Ia juga berperan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan membuka ruang diskusi positif dan kolaborasi antarguru serta dengan pemangku kepentingan di dalam atau di luar sekolah.
(twu/nwy)