Fitur Otomasi PBD, Mudahkan Pendidik Analisis dan Atasi Masalah di Sekolah

ADVERTISEMENT

Fitur Otomasi PBD, Mudahkan Pendidik Analisis dan Atasi Masalah di Sekolah

Anisa - detikEdu
Senin, 19 Sep 2022 14:30 WIB
Winner Jihad Akbar, S.Si., M.Ak., selaku Plt. Direktur Sekolah Menengah Atas
Winner Jihad Akbar, S.Si., M.Ak., selaku Plt. Direktur Sekolah Menengah Atas (SMA). Foto: Kemendikbudristek
Jakarta -

Pada 13 September 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan fitur baru, yakni Otomasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) yang ada di Platform Rapor Pendidikan.

Mengutip dari laman resmi Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Platform Rapor Pendidikan resmi diluncurkan pada 1 April 2022 oleh Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim.

Rapor Pendidikan merupakan sebuah platform yang berfungsi menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, satuan pendidikan dan pemerintah daerah dapat mengidentifikasi tantangan pendidikan untuk jadi bahan refleksi, sehingga bisa menyusun rencana perbaikan pendidikan secara lebih tepat dan berbasis data.

Isu Prioritas Pendidikan Indonesia

Winner Jihad Akbar, S.Si., M.Ak., selaku Plt. Direktur Sekolah Menengah Atas (SMA), menyatakan bahwa isu prioritas pendidikan Indonesia adalah numerasi literasi.

ADVERTISEMENT

"Sesuai dengan hasil Asesmen Nasional tahun 2021, isu prioritas pendidikan di Indonesia adalah numerasi dan literasi," ungkapnya dalam webinar Sosialisasi Rapor Pendidikan dengan fitur Otomasi PBD untuk Perencanaan BOS dan BOP 2023 yang disiarkan melalui YouTube Ditjen PAUD Dikdasmen pada Senin (19/9/2022).

Sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, Kemendikbudristek mengusung Platform Rapor Pendidikan. Platform ini menjadi bukti pentingnya penggunaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui perencanaan yang baik.

Rapor Pendidikan Jadi Sumber Data Utama untuk Mengetahui Kualitas Pembelajaran

Rapor Pendidikan menjadi sumber data utama untuk mengetahui kualitas pembelajaran berdasarkan tahapan Identifikasi, Refleksi, dan Benahi.

Pada tahapan Identifikasi, maka satuan pendidikan akan mencari dan menemukan masalah berdasarkan indikator yang ditampilkan dalam Rapor Pendidikan.

Lalu, di tahap Refleksi akan terjadi capaian, pemetaan, dan proses pembelajaran satuan pendidikan di daerah masing-masing untuk menemukan akar masalah.

Kemudian di tahap terakhir yaitu Benahi, nantinya akan ada bentuk konkrit perbaikan melalui perumusan kegiatan dalam bentuk rencana kegiatan dan anggaran satuan pendidikan (BOS dan BOP). Setelahnya satuan pendidikan akan menyusun dokumen kegiatan dalam bentuk RKT dan dokumen anggaran dalam bentuk RKAS.


Fitur Otomasi Perencanaan Berbasis Data dalam Platform Rapor Pendidikan

Proses PBD tersusun atas 6 langkah, yaitu:

- Langkah 1, melakukan analisis profil pendidikan
- Langkah 2, analisis akar masalah
- Langkah 3, perumusan program dan kegiatan
- Langkah 4, memasukkan hasil rumusan dalam dokumen perencanaan dan anggaran
- Langkah 5, pelaksanaan kegiatan
- Langkah 6, monitoring dan evaluasi

Untuk mempermudah langkah-langkah tersebut, maka Kemendikbudristek meluncurkan Otomasi PBD di Platform Rapor Pendidikan.

"Nanti bisa diunduh melalui bentuk Microsoft Excel sehingga memudahkan para tenaga pendidik untuk melakukan analisis. PBD merupakan bentuk tindak lanjut setelah satuan pendidikan melihat hasil capaiannya," jelas Jihad.

Pada fitur baru ini, meski satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) belum memiliki Rapor Pendidikan di tingkat satuan, Kemendikbudristek menyiapkan lembar PBD sebagai alat bantu evaluasi PAUD dan menyusun rencana peningkatan kualitas pendidikan.

Dalam Otomasi PBD, terdapat rekomendasi kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dengan memberikan rekomendasi nyata untuk perbaikan masalah yang jadi prioritas pada tahapan Benahi.

"Nah di tahapan Benahi ini akan kita sampaikan 5 prioritas berdasarkan akar masalah yang paling benar-benar kita analisi berdasarkan perhitungan di aplikasi, kita otomasi. Ini bersifat terbuka ya," tambah Jihad.

Nantinya para pendidik dapat meningkatkan kompetensi melalui aksi nyata bersama para murid. Setelahnya, akan dilakukan refleksi pembelajaran untuk identifikasi dampak metode pembelajaran dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads