Menengok Sekolah Sehat: Makan Bareng hingga Jalan Kaki Akhir Pekan

ADVERTISEMENT

Menengok Sekolah Sehat: Makan Bareng hingga Jalan Kaki Akhir Pekan

Trisna Wulandari - detikEdu
Kamis, 25 Agu 2022 21:00 WIB
UKS SDN 03 Kapuk Muara, Jakarta.
UKS SDN 03 Kapuk Muara, Jakarta. Foto: Kemendikbudristek
Jakarta -

Kemendikbudristek merilis kampanye Sekolah Sehat di SD Negeri 03 Kapuk Muara, Jakarta. Direktur SD Kemendikbudrsitek Muhammad Hasbi mengatakan, kampanye ini berangkat dari masalah konsumsi makanan berisiko hingga faktor status gizi anak yang buruk.

"Data berbagai sumber menyatakan 50 persen anak mengonsumsi makanan manis yang kurang bermanfaat, 32 persen mengonsumsi makanan asin, 11 persen konsumsi makanan instan, 78 persen konsumsi makanan berpenyedap berlebihan," kata Hasbi di Silaturahmi Merdeka Belajar, melalui online, Kamis (25/8/2022).

"Lalu dari faktor status gizi, 20 persen anak kita usia 5-14 tahun anemia, 9 persen kurus, 17 persen obesitas, 26 persen stunting," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampanye Sekolah Sehat dan revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), kata Hasbi, menjadi upaya mengatasi masalah-masalah di atas. Fokusnya yakni pada tiga hal pokok: memperbaiki asupan gizi peserta didik di sekolah dan dilanjutkan di keluarga agar holistik, meningkatkan aktivitas fisik peserta didik lewat olahraga dan kegiatan fisik, serta imunisasi lengkap untuk cegah penyakit serius di kemudian hari.

Kepala SDN Kapuk Muara 03 Jakarta Rochmanudin menuturkan, Sekolah Sehat di sekolahnya diterapkan dengan makan bersama, pemeriksaan sarapan, dan pemeriksaan pemenuhan gizi seimbang.

ADVERTISEMENT

"Pola kebiasaan itu tiap Rabu makan bersama, ada pemeriksaan dari guru setiap pagi sarapan, lalu pemeriksaan puskes 1-2 kali mingguan terkait pemenuhan gizi seimbang," terang Rochmanudin.

Ia menambahkan upaya revitalisasi UKS juga dilakukan untuk mengakomodasi kesehatan warga sekolah.

"Kondisi UKS di sekolah kami terdiri dari 4 tempat tidur, 2 untuk perempuan dan 2 untuk laki-laki kamar mandi, obat-obatan terkontrol puskesmas, pemeriksaan rutin, dan tempat cuci tangan pakai sabun di depan UKS," terangnya.

Dwi Jatmiko, Guru Penggerak UKS, menuturkan bahwa UKS sedianya dilengkapi dengan alat-alat, obat-obatan, hingga perpustakaan kecil tentang gizi. Hal ini diharapkan mengakomodasi pelayanan, pendidikan, dan manajemen UKS.

"Punya alat ukur tinggi dan berat badan, alat periksa mata untuk cek ketajaman mata dan gaya belajar siswa yang kinestetik atau yang berbeda, lemari dan kotak obat, P3K, tensimeter, termometer, ventilasi dan penerangan cukup, hingga perpustakaan kecil tentang pemenuhan gizi seimbang," terangnya.

Pelatihan Dokter Kecil

Rochmanudin menambahkan, untuk Revitalisasi UKS, sekolahnya juga bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk memberikan pelatihan Dokter Kecil (Docil), memantau kondisi kantin, dan status gizi di makanan kantin.

Sementara itu, untuk mendukung aktivitas fisik siswa, diperkenalkan ekstrakurikuler menari dan pencak silat pada anak dengan didukung orang tua.

"Lalu Sabtu-Minggu, anak jalan dengan orang tua, jalan kaki melihat sekitarnya, ini sekaligus untuk pembelajaran," kata Rochmanudin.

Ia mengatakan, sekolahnya juga bekerja sama dengan pihak swasta untuk melancarkan upaya mendukung kesehatan warga sekolah. Baru-baru ini, Unilever Indonesia memberikan dana dan dukungan berupa sabun cuci tangan hingga pembersih lantai.




(twu/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads