SMA Ini Kenalkan Metode Belajar 'Window Shopping', Apa Itu?

ADVERTISEMENT

SMA Ini Kenalkan Metode Belajar 'Window Shopping', Apa Itu?

Nikita Rosa Damayanti Waluyo - detikEdu
Selasa, 19 Jul 2022 11:00 WIB
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di SMA Negeri 87, Jakarta, Jumat (8/4/2022). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen sejak Kamis (7/4). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Ilustrasi siswa SMA. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jakarta -

Pembelajaran berdiferensiasi adalah metode belajar yang mampu memenuhi kebutuhan belajar siswa. Setiap sekolah memiliki metode yang berbeda-beda mengikuti karakter siswa.

Salah satu sekolah yang berhasil menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah SMA Negeri 3 Surakarta. SMA di Kota Solo ini termasuk ke dalam Sekolah Penggerak di Provinsi Jawa Tengah. Dalam kegiatan belajar mengajar, SMA Negeri 3 menggunakan metode yang unik bernama Window Shopping.

Dari namanya, window shopping sering kita dengar sebagai 'cuci mata' saat berbelanja. Di sini, siswa tidak diajarkan untuk cuci mata atau belanja, detikers, tapi belajar antar kelompok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam Window Shopping, siswa akan dimasukkan dalam kelompok-kelompok. Nah tiap kelompok nantinya akan belajar dari kelompok lain. Jadi siswa tidak hanya duduk di kursi masing-masing, melainkan bebas berkeliling kelas untuk berdiskusi dengan kelompok lain.

Hal itu dilakukan untuk memfasilitasi gaya belajar siswa yang kinestetik, atau gaya belajar dengan melibatkan gerakan. Calon guru penggerak di SMAN 3 Surakarta, Wardi, mengatakan, sebagai seorang pendidik, guru harus mampu melayani peserta didik yang memiliki beragam karakter, gaya belajar yang berbeda-beda, dan berbagai macam persiapan belajar.

ADVERTISEMENT

"Jadi dalam Window Shopping, siswa diberi kesempatan untuk keliling, menanyakan kepada kelompok lain mengenai materi yang dikuasai masing-masing kelompok, sehingga semua materi yang disampaikan bisa terserap oleh anak-anak. Itulah salah satu metode sebagai fasilitasi gaya belajar anak-anak yang kinestetik," ujar Wardi dalam laman Kemendikbudristek, Minggu (17/7/2022).

Metode pembelajaran Window Shopping tersebut disukai para peserta didik di SMAN 3 Surakarta, salah satunya Athaya. Ia mengatakan, Window Shopping merupakan metode pembelajaran yang menyenangkan.

"Jadi ada presentasi menggunakan metode berkelompok. Lalu ada yang jaga stand, dan sisanya berkeliling ke kelompok lain untuk melihat proyek kelompok lain," katanya.

Apa sekolah mu tertarik menerapkan metode belajar Window Shopping, detikers?




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads