Back To School, Kemendikbudristek Paparkan Mitigasi Risiko Kluster Covid

ADVERTISEMENT

Back To School, Kemendikbudristek Paparkan Mitigasi Risiko Kluster Covid

Anisa Rizki - detikEdu
Jumat, 15 Jul 2022 07:30 WIB
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di SMA Negeri 87, Jakarta, Jumat (8/4/2022). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen sejak Kamis (7/4). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Mitigasi Kluster Covid-19 di sekolah saat tahun ajaran baru dimulai. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jakarta -

Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Muhammad Hasbi memaparkan terkait mitigasi risiko kluster Covid-19 di satuan pendidikan. Menurutnya, sosialisasi protokol kesehatan (prokes) di lingkungan sekolah harus terus digalakkan.

"Ketika terjadi penularan Covid-19 itu kita harus memastikan. Bagaimana caranya? Dengan melakukan analisis apakah penularan tersebut itu dari kluster atau bukan. Kalau memang kluster berarti instansi harus ditutup selama 10x24 jam, tapi kalau bukan berarti penutupan berlangsung 5x24 jam," ujarnya dalam webinar Pulihkan Pendidikan Melalui Pembelajaran Tatap Muka yang digelar pada Kamis (14/7/2022).

Hasbi mengatakan, mitigasi risiko ditentukan apakah penularan tersebut melalui kluster atau bukan. Kemendikbudristek pun akan melakukan analisis mendalam terkait hal ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasbi menambahkan, angka penyebaran Covid-19 di Indonesia, khususnya wilayah Jawa dan Bali kian meningkat. Erna Mulati, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan jumlah kasus aktif Covid 19 untuk anak usia 0-18 tahun mencapai hingga 166.000 pada bulan Februari 2022.

"Pada bulan Februari 2022 kemarin kasus pada anak meningkat, jumlahnya hampir mencapai 166.000, kemudian terjadi penurunan di bulan Maret hingga Mei, namun untuk bulan Juni dan Juli terjadi peningkatan lagi. Tapi mudah-mudahan masih terkendali," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Erna memaparkan, varian Covid-19 kali ini tidak seganas delta sehingga kondisi masih dapat terkendali. Terlebih, cakupan vaksinasi pada masyarakat juga tinggi.

"Angka cakupan vaksinasi kita cukup tinggi dan juga kebetulan jenis virusnya tidak separah delta kemarin. Memang ada kematian, tetapi jumlahnya tidak sebesar pada tahun lalu," tambahnya.

Berdasarkan data dari Kemenkes, saat ini ada sekitar 80 persen masyarakat yang telah melakukan vaksinasi Covid-19. Lalu, dari hasil evaluasi ada sekitar 8.772 sekolah yang telah melakukan active case finding dari 123.285 sekolah yang melaksanakan PTM 100 persen.




(nwy/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads