Dinas Pendidikan DKI Jakarta merespon petisi permohonan melaksanakan ujian sekolah (US) secara online. Berdasarkan pantauan detikEdu, petisi tolak ujian offline di change.org telah ditandatangani 12.615 orang.
Menanggapi petisi online tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Disdik DKI Jakarta Taga Radja mengatakan sekolah wajib melayani orang tua atau siswa yang keberatan US luar jaringan (luring). Opsi online atau dalam jaringan (daring) sebetulnya selalu tersedia.
"Kalau liat petisinya itu mengajak orang tua murid atau siswa untuk ujian daring padahal di surat edaran Kepala Dinas tentang ujian sekolah dan ujian pendidikan kesetaraan itu jelas betul pada poin nomor tiga bahwa sekolah wajib melayani orang tua atau siswa yang keberatan untuk ujian luring," kata Taga Radja saat dihubungi detikEdu, Kamis (10/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taga menyarankan agar orang tua murid yang keberatan akan ujian sekolah luring dapat menyampaikan alasan logis kepada sekolah untuk melakukan ujian online. Ia juga menyayangkan sikap orang tua murid yang buru-buru membuat petisi online.
"Ke sekolahnya mana? SMA X misalkan buat pernyataan bahwa saya tidak mengijinkan anaknya ikut ujian daring karena khawatir COVID-19. Ya udah nanti sekolah akan menyiapkan memfasilitasi. Wajib itu bahkan," tegas Taga.
Menurut Taga, kebijakan US online dan offline selalu ada bersama orang tua serta sekolah. Apalagi jika sswa yang bersangkutan punya penyakit bawaan (komorbid). Taga juga menyampaikan akan mengomunikasikan hal itu kepada Kepala Sekolah dan orang tua yang bersangkutan.
"Apakah memang dilarang anak itu ikut daring sehingga harus petisi gitu lo. Nanti kita mungkin akan komunikasikan dengan pihak sekolah atau orang tua," ujar Taga.
Selain itu Taga mengatakan, pelaksanaan ujian kali ini merupakan momen terakhir siswa untuk merasakan momen tersebut di sekolah. Siswa 12 selanjutnya harus mempersiapkan diri menjelang lulus SMA/SMK/MA.
"Ini juga kesempatan terakhir anak-anak sekolah merasakan ujian di sekolah kan mereka juga sudah mau lulus. Jadi biar mereka merasakan momen mengerjakan ujian sekolah di sekolah," kata Taga.
(atj/row)