Keterikatan serta keterlibatan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi tolok ukur terciptanya link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia kerja.
Dalam hal ini, SMK perlu mendapatkan dukungan sarana dan prasarana pembelajaran, peningkatan kompetensi siswa dan guru, maupun perekrutan lulusan di industri. Sementara industri akan berorientasi pada peningkatan produksi dan profit. Namun, kesenjangan ini masih menjadi tantangan bagi setiap kepala sekolah untuk membangun kemitraan dengan DUDI.
Kepala SMK Negeri 1 Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Nining Faridah pun menceritakan suka duka dalam membuka relasi dengan DUDI. Ia mengatakan, tidak semua industri memberikan respons yang positif. Oleh karena itu, saat ada industri yang menyambut baik kedatangannya, Nining memanfaatkan peluang tersebut untuk memperkenalkan sekolahnya dan menawarkan kerja sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat kami mendapatkan kesempatan bertemu dengan pihak manajemen, kami manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk melakukan promosi singkat terkait profil sekolah dan menawarkan serangkaian kerja sama, baik itu magang maupun perekrutan," tutur Nining dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/2/2022).
Selain berbekal profil sekolah, saat bertemu dengan industri, Nining mengatakan dirinya juga membawa data siswa atau alumni yang siap ditarik untuk magang ataupun bekerja di sana. Ia menyebut, upaya inilah yang membuka kemitraan antara SMKN 1 Grati dengan industri-industri potensial.
"Dari sini chemistry mulai terbentuk sehingga perusahaan mau mencoba untuk bekerja sama dengan kami. Kami berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik, misalnya dalam permintaan tenaga kerja mereka melampirkan beberapa persyaratan, dan kami berupaya memenuhi persyaratan tersebut sehingga mitra industri puas dan mau bekerja sama lagi," ujar Nining.
Lebih lanjut, Nining menyampaikan, kepercayaan industri untuk melanjutkan kerja sama menjadi modal bagi SMKN 1 Grati untuk mengembangkan kolaborasi. Termasuk kerja sama terkait magang, guru tamu, kelas industri, dan lainnya.
Nining juga seringkali mengundang industri untuk mengikuti berbagai kegiatan sekolah, seperti job fair dan acara kelulusan siswa. Wanita yang menjadi peraih Anugerah CEO SMK Kemendikbudristek terbaik kategori tim kerja tahun 2021 ini juga melibatkan industri dalam sinkronisasi kurikulum dan uji kompetensi oleh industri.
"Hasil yang sudah kami peroleh adalah terbentuknya 16 kelas industri, MoU sebanyak 283 dengan DUDI maupun instansi, pelaksanaan project-based learning, dan pengembangan teaching factory," ucap Nining.
Ke depannya, perempuan kelahiran Bondowoso ini mengatakan, SMKN 1 Grati akan terus memperkuat teaching factory usai menerima Program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) Kemendikbudristek tahun 2021. Dalam program tersebut, SMKN 1 Grati mengangkat bidang unggulan agribisnis ternak.
SMKN 1 Grati, kata Nining, juga telah bermitra baik dengan sejumlah DUDI untuk pengembangan teaching factory berdasarkan bidang keahlian. Adapun jenis produk yang dihasilkan pada agribisnis ternak unggas adalah karkas ayam beku, telur asin omega 3, telur ayam ras/negeri, telur puyuh, serta disinfektan top dan antiseptik top.
"Manfaat yang kami dapatkan, di antaranya meningkatnya kerja sama dengan industri, baik di dalam pembelajaran maupun pengembangan teaching factory secara kuantitas dan kualitas, meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan beserta dengan kinerja dari seluruh unsur sekolah, tersedianya fasilitas dan sarana pembelajaran yang memadai, serta menjadi kebanggaan tersendiri bagi para peserta didik karena kemajuan yang didapatkan di program keahlian pusat keunggulan," paparnya
Menurut Nining, Program SMK PK telah membantu SMKN 1 Grati untuk sejalan dengan kebutuhan dunia kerja. Ia pun berharap, tahun ini, SMKN 1 Grati dapat melanjutkan Program SMK PK melalui Skema Pemadanan Dukungan.
"Melalui skema pemadanan dukungan kami ingin mengembangkan teaching factory yang lebih aktif dan produktif, menjadi pusat pembelajaran bagi SMK lain, dan menghasilkan lulusan yang terserap, bahkan menjadi wirausaha," imbuhnya.
Capaian SMKN 1 Grati tentunya juga didukung oleh sejumlah pihak, salah satunya PT Indonesia Power Grati POMU. Ahli Muda Community Development PT Indonesia Power Grati POMU, Akhmad Khayubi mengatakan, selama ini pihaknya telah melakukan sinergi di delapan kompetensi keahlian link and match. Mulai dari kunjungan industri, sinkronisasi kurikulum, PKL, kelas industri, rekrutmen siswa, hingga bantuan beasiswa prestasi dan bagi siswa tidak mampu.
"SMK Negeri 1 Grati merupakan SMK di Wilayah Pasuruan Timur yang memiliki banyak prestasi, baik lokal maupun nasional. PT Indonesia Power Grati POMU sebagai anak perusahaan BUMN merupakan mitra DUDI SMKN 1 Grati mendukung sepenuhnya kegiatan yang dilakukan oleh SMKN 1 Grati," pungkas Akhmad.
Sebagai informasi, di tahun 2022, Kemendikbudristek mengembangkan skema baru SMK PK, yaitu Skema Pemadanan Dukungan yang memungkinkan pihak DUDI untuk berinvestasi ke SMK. Kemendikbudristek telah menyiapkan anggaran senilai kurang lebih Rp 750 miliar.
Dalam skema pemadanan dukungan, Kemendikbudristek akan memadankan investasi industri 1:1 untuk penguatan pembelajaran serta sarana dan prasarana SMK. Adapun dana investasi dari industri digunakan minimal untuk penyelarasan kurikulum, penyediaan praktisi industri, dan penguatan sarana prasarana untuk teaching factory.
Saat ini, industri yang ingin bergabung pada Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan sudah dapat membuat akun melalui laman pendaftaran https://smk.kemdikbud.go.id/smkpk. Kemendikbudristek juga memperpanjang proses pendaftaran industri hingga 19 Februari 2022, dan setelahnya industri dapat menentukan pilihan calon SMK PK yang akan menjadi mitra.
(ads/ads)